“Uthlubul
‘ilma walaw bishshiin”, tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina. Terlepas
dari shahih tidaknya hadits ini, para Ulama banyak menyitirnya dalam
khutbah-khutbah alasannya secara maknawi kalimat Tuntulah Ilmu sampai ke
Negeri Cina adalah baik. Masih dapat kuingat waktu itu Guruku
mengatakan, “Cina itu hanya kiasan untuk mengingatkan umat tentang
pentingnya menuntut ilmu walau sampai ke tempat yang jauh, sampai ke
negeri-negeri seberang.
Hadits ini diriwayatkan dari jalan Abu ‘Atikah Al Bashri, dari Anas bin Malik. Mayoritas ulama pakar hadits menilai bahwa hadits ini adalah hadits dho’if (lemah) dilihat dari banyak jalan.
Ada
juga ulama yang menilai hadits di atas adalah palsu, alasannya karena
pada jaman rasulullah SAW, bangsa Arab belum mengenal negeri Cina.
Alasan ini mungkin kurang tepat, karena Cina adalah sebuah negeri tua yg
sudah lama masyhur. Berikut ini sedikit kutipan sejarah awal mulanya
bangsa Arab dan Islam masuk daratan Cina,
“Pada
masa kepemimpinan Nabi Muhammad saw di jazirah Arab (antara 610-632 M),
Cina dipandang sebagai wilayah dengan peradaban yang amat maju pada saat
itu. Ekspedisi Islam yang “resmi” ke Cina dimulai pada masa
pemerintahan khalifah Utsman ibn Affan, pemimpin ummat yang ketiga,
sekitar 12 tahun setelah Nabi wafat (+/- 640 M). Setelah menaklukkan
Bizantium dan Persia, pada tahun 650 M, khalifah Utsman mengirim
ekspedisi ke Cina, dipimpin oleh Saad ibn Abi Waqqash, untuk
menyampaikan ajakan kepada kaisar Cina agar memeluk agama Islam.
Sebenarnya sebelum itu sudah cukup banyak pedagang-pedagang Arab yg
mengunjungi Cina dalam rangka perjalanan bisnis, baik melalui darat
maupun laut (jalur tersebut, terutama yang melalui darat kemudian
dikenal dengan nama “jalur sutera”), sambil memperkenalkan ajaran Islam.
Dinasti Tang mempunyai record untuk mengabadikan momen bersejarah
tentang terjadinya kontak antara dua kultur ini. Bagi Muslim di Cina,
kejadian ini dipandang sebagai momen kelahiran Islam di Cina. Untuk
memperlihatkan kekagumannya pada Islam, dalam “History of Islam in
China”, kaisar Yung Wei memerintahkan dibangunnya masjid pertama di
Cina. Masjid kota Kanton yg didirikan sejak 14 abad yang lalu dan masih
berdiri hingga saat ini. Salah satu kawasan pemukiman Muslim yang
pertama kali berdiri di Cina ada di kota pelabuhan ini”.
Kalau memang hadits ini hadits
itu palsu, maudhu’, dha’if, dll. Alasannya bukan karena negeri Cinanya,
hadits itu palsu adalah karena perawinya yg tidak tsiqah, jadi boleh saya punya pendapat lain, “Cina” yang dimaksud dari hadits ini adalah negeri Cina itu sendiri.
Ada
pertanyaan besar yang perlu dijawab, mengapa harus ke Cina? Kenapa
tidak ke Yahudi, bukankah Al-qur’an mengatakan bahwa bangsa Yahudi
diberi kepintaran oleh Allah SWT. Kenapa kita tidak diminta Rasulullah
SAW belajar saja dengan orang pintar?
Bangsa Cina adalah bangsa yang unggul perababannya dibanding Arab sebelum Islam, mungkin Rasulullah SAW telah mengetahuinya, wallahu’alam bish shawabb,
dan waktu telah membuktikannya. Apa jadinya bangsa Arab jika saja
Rasulullah SAW tidak diturunkan ditengah-tengah mereka? Bangsa ini tetap
akan menjadi bangsa Jahiliyyah yang dianggap “sampah’ dan keberadaan
tidak dianggap oleh dua Negara super -ower Persia dan Romawi, walaupun
negeri Arab berada diantara wilayah keduanya.
Sejarah
mencatat bahwa Bangsa Cina adalah bangsa yang tidak pernah takluk atau
berhasil dikuasai oleh Islam, baik secara Jihad maupun secara Dakwah.
Posisi kekaisaran Cina dan kekhalifahan Islam adalah mitra sejajar,
mereka bukanlah negeri kafir dzimmi yang wajib menyetor jizyah
ke baitul mal. Pada masa kejayaan Islam dibawah Kekhilafahan Abbasyah
dengan Khalifah Harun ar Rasyid ditandai dengan mesranya hubungan dagang
keduanya lewat jalur sutera yang terkenal itu.
Berikut adalah bangsa-bangsa yang telah ditaklukkan Islam baik secara Jihad maupun Dakwah;
1. Bangsa Yahudi, pada masa Rasululllah SAW benteng Yahudi di Khaibar berhasil dihancurkan dan 600 jiwa penduduk yahudi dipenggal kepalanya akibat membangkang atas penjanjian Madinah yang telah disepakati. Kemudian pada masa Khalifah Umar bin Khathab Ra, Kota suci Yerusalem berhasil direbut oleh panglima Khalid bin Walid, dan Bangsa Yahudi dipaksa angkat kaki dari tanah yang dijanjikan (promise land) karena tidak mau beriman kepada Allah SWT.
2. Bangsa Romawi / Eropa adalah bangsa yang tidak pernah menang saat berkonfrontasi dengan kekuatan Islam. Pasukan Khalid bin Walid berhasil menghancurkan benteng Romawi di Bizantium (ibukota Romawi timur), merebut wilayah Kota Damaskus dan Kota Yerusalem dari tangan Romawi. Pada masa Kekhalifahan Umayyah, Spanyol dan semenanjung Andalusia berhasil dikuasai, dan berdirilah pusat peradaban islam pertama di benua Eropa, Cordoba. Kemudian delapan Abad setelah wafatnya Rasulullah SAW, Eropa harus merelakan benteng peradaban terakhirnya direbut oleh pasukan Turki Utsmani. Khalifah Muhammad “al-Fatih” Murad mempecundangi Eropa untuk kesekian kalinya setelah Kota Constantinople berhasil direbut, hingga masuklah kekuasaan Khalifahan Turki Utsmani kedalam benua Eropa dengan menguasai kawasan Balkan hingga hampir mencapai Kota Roma, Italia.
3. Persia, ditaklukkan oleh Salman al Farisi dengan beberapa ribu tentara muslim, dan beliau Ra menjadi Gubernur muslim Persia pertama. Negeri Persia yang kuat hingga Bangsa Romawi dengan kekuatan satu juta pasukan lebih, walau mereka berperang berabad-abad lamanya sekalipun tidak sanggup untuk mengalahkannya, tetapi pada akhirnya kedua negeri adikuasa dan adidaya itu hancur bersamaan oleh serangan pasukan Arab yang telah berislam. Negeri yang dipandang sebelah mata, berubah menjadi Bangsa yang kuat setelah cahaya islam merasuk ke sanubari mereka.
4. Afrika, Penaklukkan pertama dipimpin oleh Sahabat Amr bin Ash Ra. di utara Afrika, kemudian dilanjutkan dengan dakwah secara damai keluruh penjuru benua Afrika.
5. Bangsa India berhasil dikuasai oleh Islam setelah pasukan Mongol berhasil meluluh-lantakkan negeri Hindustan itu. Setelah kematian Jengish Khan, negeri taklukkan Mongol dibagi dua, barat dan timur. Timur (Cina) dikuasai cucu Jengish Khan bernama Khubilai Khan kemudian ia mendirikan dinasty Yuan dan tahta wilayah barat (India sampai ke Maghrib) jatuh ke tangan Takudar Muhammad Khan, kaisar Mongol yang telah memeluk Islam. Inilah sejarah bagaimana India bisa ditaklukkan oleh Islam tanpa perang, sampai sekarang marga Khan di India selalu identik dengan Islam.
6. Mongol, Ibnu Taimiyyah beberapa kali memimpin pasukan muslim mengalahkan pasukan Mongol demi mempertahankan benteng Damaskus. Bangsa Mongol kalah menyakitkan di Mesir dan Damaskus
7. Melayu, Islam masuk ke Asia Tenggara pada abad ke-VII melalui perdagangan dan perkawinan. Asimilasi dengan penduduk berlangsung cepat hingga membawa perubahan sosial di masyarakat Nusantara, banyak perkampungan Islam di pesisir Sumatera, Jawa dan Semenanjung Melayu. Karena bertambahnya jumlah penduduk Asia Tenggara yang memeluk Islam, pada Abad ke XIII kerajaan Islam terbentuk. Kerajaan Samudera Pasai (1267 M) dan Kerajaan Malaka (1276 M), inilah pijakan awal Islam menguasai daerah Melayu dan Nusantara secara sosial politik tanpa perang.
8. Suku Bangsa di Amerika, Dr Ivan van Sertima mengemukakan Tesisnya berjudul “They come before Columbus.” They disini mengacu pada Islam, artinya saat columbus pertama kali menginjakkan kaki di Benua Amerika, ia menemui ada beberapa suku Indian yang telah memeluk Islam. Kemudian dimulailah pembantaian massal dan genosida biadab kepada suku-suku di Amerika oleh bangsa Eropa.
Dari
garis besar bangsa-bangsa didunia, hanya Cina dan bangsa timur lain
seperti Jepang dan Korea yang belum pernah dikuasai oleh Islam. Ini
jelas menunjukkan bahwa Cina yang dimaksud oleh Nabi SAW bukan sekedar
kiasan untuk menuntut ilmu walau sampai ke tempat yang jauh sekalipun.
Cina
adalah bangsa yang mempunyai sejarah panjang akan tradisi keilmuan dan
sastra yang luar biasa. Cina adalah negeri berpenduduk terbesar sejagad
raya, ras Cina maupun keturunannya tersebar seluruh belahan bumi ini.
Barang-barang murah selalu buatan Cina. Bahasa Mandarin adalah pemilik
kosakata terbanyak di dunia dan bahasa kedua yang sering dipakai umat
manusia. Barang yang murah berasal dari Cina. Dan sejarah niaga dari
masa before christ (BC) sampai ke masa after dei (AD), dari jaman batu hingga ke perunggu dan mulai jalur sutera (silk route) hingga ke jalur laut (maritime route), bangsa Cina selalu mengambil peran sentral dalam percaturan dunia.
Merujuk pada pendapat Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz rahimahullah. Beliau rahimahullah pernah
menjabat sebagai Ketua Komisi Tetap Urusan Riset dan Fatwa Kerajaan
Arab Saudi, saya rasa pendapat beliau patut dipertimbangkan dan tidak
ditelan mentah-mentah.
Beliau
menerangkan dalam fatwanya, “Seandainya hadits ini shohih, maka ini
tidak menunjukkan kemuliaan negeri China dan juga tidak menunjukkan
kemuliaan masyarakat China.
Karena maksud dari ‘Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri China’
–seandainya hadits ini shohih- adalah cuma sekedar motivasi untuk
menuntut ilmu agama walaupun sangat jauh tempatnya. Karena menuntut ilmu
agama sangat urgen sekali. Kebaikan di dunia dan akhirat bisa diperoleh
dengan mengilmui agama ini dan mengamalkannya”
Menuntut
ilmu Agama itu wajib hukumnya dan sangat urgen sekali, kerena itu
adalah bekal kita ke akherat, tetapi apa salahnya jika kita belajar pula
essensi dari ilmu duniawi sampai ke Negeri Cina. Lihatlah apa jadinya
bangsa Arab Saudi yang kesannya sombong dengan merendahkan bangsa lain
sehingga tidak mau belajar kepadanya, pakaian mereka beli dari Cina,
eletronik dan telekomunikasi mereka beli dari Cina, bahkan sampai peniti
sekalipun harus diimport dari Cina. Coba bayangkan seandainya Cina
mengembargo negeri itu dibidang tekstil, apakah bisa disebut mulia suatu
masyarakat jika telanjang tidak berpakaian?
Segala
macam ilmu yang ada didunia ini adalah ilmu Allah SWT. Dan tidak ada
hal yang baru di dunia ini, semuanya telah diajarkan oleh-Nya kepada
Nabi Adam As. maka dari itu pelajarilah. Imam Hasan al-Banna mengatakan,
“Semua hikmah dan keutamaan di dunia ini milik kaum muslimin, jika
semua itu ada pada orang-orang kafir maka tugas kita adalah mengambilnya
kembali.”
“Menuntut ilmu hukumnya adalah wajib bagi setiap muslim”. (HR.Muslim).
Wallahu’allam bish shawab.
PENULIS: ADISAPUTRA NAZHAR
Sumber: http://filsafat.kompasiana.com/2012/05/17/tuntutlah-ilmu-sampai-ke-negeri-china/
PENULIS: ADISAPUTRA NAZHAR
Sumber: http://filsafat.kompasiana.com/2012/05/17/tuntutlah-ilmu-sampai-ke-negeri-china/
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda berkomentar,namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.