Hari ini, Jumat 24 Mei 2013, secara serentak SMA
sederajat di Sumatera Barat mengumumkan hasil nilai akhir (NA) siswa
semester akhir. Rasa deg-degan mewarnai perasaan siswa, karena berbagai
isu beredar antara lain mengatakan semua siswa peserta UN dinyatakan
lulus.
Jika melihat data dari Dinas Pendidikan Sumbar, ternyata
isu tersebut tidak benar. Dari 68.045 siswa peserta UN SMA sederajat,
230 orang siswa dinyatakan tidak lulus. Dapat dirinci, terdapat 199
orang siswa tingkat SMA dan MA yang tidak lulus. Kemudian ada 31 orang
siswa SMK yang tidak lulus. Artinya, hanya 67.815 orang siswa yang lulus
atau sekitar 99,72 persen.
Melihat persentase kelulusan ini, Ketua UN 2013 Bustavidia mengatakan, persentasenya melebihi angka kelulusan tahun lalu. Kenaikan ini terjadi sekitar 0,32 persen. Tahun 2012 lalu, angka kelulusan siswa SMA sederajat di Sumbar sekitar 99,40 persen.
Dikatakan Bustavidia, angka kelulusan ini bisa saja mengalami perubahan. Karena dari berbagai sekolah yang tersebar di beberapa kabupaten dan kota di Sumbar, tidak semuanya yang menginput data nilai sekolah ke pusat.
“Hal ini jelas mempengaruhi nilai akhir siswa. Karena untuk mendapatkan nilai akhir, diambil dari nilai sekolah dan nilai UN. Dari nilai sekolah diambil dengan persentase sekitar 60 persen, dan hasil UN sekitar 40 persen,” katanya, Kamis (23/5).
Untuk rata-rata NA tingkat SMA dan MA, Kota Padang memiliki rata-rata tertingi dibanding 18 kota dan kabupaten lainnya. Yaitu 7,37. Posisi ini mengalahkan Kota Padang Panjang yang memiliki rata-rata 7,30.
Kemudian Kota Bukittinggi yang memiliki rata-rata 7,28.
Sementara untuk tingkat kelulusan SMA dan MA, Kota Padang tidak menjadi yang pertama. Karena 8 orang siswa dari kota ini tidak lulus. Selain Padang, ada 14 kabupaten dan kota yang mempunyai siswa tidak lulus. Angka siswa tidak lulus didominasi oleh siswa berasal dari Pesisir Selatan sebanyak 55 orang. Disusul,
Kabupaten Kepulauan Mentawai sebanyak 43 orang dan Kabupaten Solok sebanyak 28 siswa.
Empat kota yang memiliki angka kelulusan 100 persen adalah, Bukittinggi, Padang Panjang, Kota Sawahlunto, dan Kota Pariaman.
Di sisi lain untuk tingkat SMK, tingkat tidak lulus siswa banyak terdapat di Kota Payakumbuh, yaitu 18 orang. Diikuti Kabupaten Pesisir Selatan sebanyak 5 siswa dan Kota Padang sebanyak 3 orang.
Sementara dari 19 kabupaten dan kota ini untuk tingkat SMK, sebanyak 12 kota dan kabupaten memiliki siswa yang lulus 100 persen. Yaitu, Bukittingi, Padang Panjang, Sawahlunto, Kota Solok, Kota Pariaman,
Kabupaten Limapuluh Kota, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Sijunjung, Pasaman Barat, Solok Selatan, dan Dharmasraya. Sementara Kepulauan Mentawai tidak memiliki SMK.
Terkait cara pengumuman kelulusan ini, masing-masing kabupaten dan kota diserahkan mau memilih cara yang mana. Untuk Kota Padang, dipilih dengan cara memberitahukan kelulusan melalui website dan SMS. Sementara sekolah di Bukittinggi, memilih dengan meminta siswa datang langsung ke sekolah.
Melihat persentase kelulusan ini, Ketua UN 2013 Bustavidia mengatakan, persentasenya melebihi angka kelulusan tahun lalu. Kenaikan ini terjadi sekitar 0,32 persen. Tahun 2012 lalu, angka kelulusan siswa SMA sederajat di Sumbar sekitar 99,40 persen.
Dikatakan Bustavidia, angka kelulusan ini bisa saja mengalami perubahan. Karena dari berbagai sekolah yang tersebar di beberapa kabupaten dan kota di Sumbar, tidak semuanya yang menginput data nilai sekolah ke pusat.
“Hal ini jelas mempengaruhi nilai akhir siswa. Karena untuk mendapatkan nilai akhir, diambil dari nilai sekolah dan nilai UN. Dari nilai sekolah diambil dengan persentase sekitar 60 persen, dan hasil UN sekitar 40 persen,” katanya, Kamis (23/5).
Untuk rata-rata NA tingkat SMA dan MA, Kota Padang memiliki rata-rata tertingi dibanding 18 kota dan kabupaten lainnya. Yaitu 7,37. Posisi ini mengalahkan Kota Padang Panjang yang memiliki rata-rata 7,30.
Kemudian Kota Bukittinggi yang memiliki rata-rata 7,28.
Sementara untuk tingkat kelulusan SMA dan MA, Kota Padang tidak menjadi yang pertama. Karena 8 orang siswa dari kota ini tidak lulus. Selain Padang, ada 14 kabupaten dan kota yang mempunyai siswa tidak lulus. Angka siswa tidak lulus didominasi oleh siswa berasal dari Pesisir Selatan sebanyak 55 orang. Disusul,
Kabupaten Kepulauan Mentawai sebanyak 43 orang dan Kabupaten Solok sebanyak 28 siswa.
Empat kota yang memiliki angka kelulusan 100 persen adalah, Bukittinggi, Padang Panjang, Kota Sawahlunto, dan Kota Pariaman.
Di sisi lain untuk tingkat SMK, tingkat tidak lulus siswa banyak terdapat di Kota Payakumbuh, yaitu 18 orang. Diikuti Kabupaten Pesisir Selatan sebanyak 5 siswa dan Kota Padang sebanyak 3 orang.
Sementara dari 19 kabupaten dan kota ini untuk tingkat SMK, sebanyak 12 kota dan kabupaten memiliki siswa yang lulus 100 persen. Yaitu, Bukittingi, Padang Panjang, Sawahlunto, Kota Solok, Kota Pariaman,
Kabupaten Limapuluh Kota, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Sijunjung, Pasaman Barat, Solok Selatan, dan Dharmasraya. Sementara Kepulauan Mentawai tidak memiliki SMK.
Terkait cara pengumuman kelulusan ini, masing-masing kabupaten dan kota diserahkan mau memilih cara yang mana. Untuk Kota Padang, dipilih dengan cara memberitahukan kelulusan melalui website dan SMS. Sementara sekolah di Bukittinggi, memilih dengan meminta siswa datang langsung ke sekolah.
Berita terkait baca di harian Haluan.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda berkomentar,namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.