Hari Pendidikan Nasional, Hari Kesehatan
Sedunia, Hari Kartini dan Hari Otonomi Daerah di Kota Bukittinggi
diperingati dengan satu upacara, pada Kamis (02/05) di Halaman Balaikota
Bukittinggi Bukit Gulai Bancah.
Upacara yang dipimpin langsung Walikota Bukittinggi Ismet Amzis itu, dihadiri Ketua DPRD, Anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Bukittinggi, Kepala Instansi Vertikal, Pimpinan BUMN/ BUMD, Ketua TP PKK, Kepala SKPD, Camat dan Lurah serta Pimpinan Organisasi Wanita se Kota Bukittinggi.
Walikota Bukittinggi Ismet Amzis dalam amanatnya mengatakan, upacara kali ini adalah untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional yang jatuh tepat tanggal 02 Mei, dan tiga hari besar lainnya yaitu Hari Kesehatan Sedunia tanggal 07 April, Hari Kartini tanggal 21 April dan Hari Otonomi Daerah tanggal 25 April.
Berbicara pendidikan, Ismet melihat dibalik keberhasilan pendidikan kita, masih banyak PR yang perlu kita hadapi. Masih banyak sarana dan prasarana pendidikan kurang layak. Tenaga pendidik masih perlu meningkatkan kualitas dan kuantitasnya. NAmun dengan kerja keras dan sinergi antara pemerintah dengan masyarakat, pemerintah dengan lembaga-lembaga pendidikan, juga dengan pengamat dan pemerhati pendidikan, PR kita tersebut dapat kita tuntaskan.
Berkaitan dengan Hari Kesehatan Dunia tahun 2013 ini mengusung tema Waspadai Hipertensi dan Kendalikan Tekanan Darah. Tema ini bertujuan untuk menarik perhatian dunia terhadap dampak dan tantangan kesehatan masyarakat akibat hipertensi. Seluruh dunia termasuk Indonesia perlu lebih peduli pada pengendalian faktor resiko hipertensi melalui perilaku hidup sehat. Untuk mencegah terjadinya hipertensi dan komplikasinya. Kementrian Kesehatan telah melaksanakan program pencegahan dan mengembangkan kegiatan Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbintu PTM). Langkah-langkahnya lewat perilaku CERDIK : Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin beraktifitas fisik, Diet yang sehat dengan banyak mengkonsumsi buah dan sayur dengan kalori seimbang, Istirahat yang cukup dan Kelola srtes dengan baik.
Berkaitan dengan peringatan Hari Kartini, tahun ini mengambil tema : Dengan Semangat Kartini Kita Wujudkan Peran Perempuan untuk Membangun Keluarga dan Hari Depan Bangsa yang Lebih Baik. Butir-butir perjuangan Kartini lewat bukunya "Habis Gelap Terbitlah Terang" perlu kita lanjutkan. Termasuk dalam hal keterwakilan perempuan pada pelaksanaan Pemilu. Saat ini negara kita telah menunjukkan perhatian yang besar terhadap keterwakilan perempuan. Dimana Undang-Undang mensyarakatkan masing-masing partai politik harus mengusung minimal 30% caleg perempuan.
Sementara berkaitan dengan peringatan Hari Otonomi Daerah, tahun ini adalah peringatan ke 17 setelah diguliskannya Reformasi tahun 1996. Hampir semua urusan telah diserahkan ke Pemerintah Daerah dan juga terjadi pemekaran-pemekaran daerah menjadi Daerah Otonomi Baru. Hal ini sesuai amanah UU nomor 22/1999 dan kemudian diubah dengan UU nomor 32/2004. NAmun dalam beberapa segi masih perlu dilakukan pembenahan penyelenggaraan pendidikan daerah. Seperti (1) Kompetemsi aparatur yang masih kurang, (2) Sinergitas perencanaan pembangunan antar tingkat pemerintah : pusat, propinsi dan kabupaten/kota, (3) Pengelolaan keuangan daerah yang efisien, efektif, transparan dan akuntabel serta (4) Peningkatan tata kelola pemerintahan.
Upacara yang dipimpin langsung Walikota Bukittinggi Ismet Amzis itu, dihadiri Ketua DPRD, Anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Bukittinggi, Kepala Instansi Vertikal, Pimpinan BUMN/ BUMD, Ketua TP PKK, Kepala SKPD, Camat dan Lurah serta Pimpinan Organisasi Wanita se Kota Bukittinggi.
Walikota Bukittinggi Ismet Amzis dalam amanatnya mengatakan, upacara kali ini adalah untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional yang jatuh tepat tanggal 02 Mei, dan tiga hari besar lainnya yaitu Hari Kesehatan Sedunia tanggal 07 April, Hari Kartini tanggal 21 April dan Hari Otonomi Daerah tanggal 25 April.
Berbicara pendidikan, Ismet melihat dibalik keberhasilan pendidikan kita, masih banyak PR yang perlu kita hadapi. Masih banyak sarana dan prasarana pendidikan kurang layak. Tenaga pendidik masih perlu meningkatkan kualitas dan kuantitasnya. NAmun dengan kerja keras dan sinergi antara pemerintah dengan masyarakat, pemerintah dengan lembaga-lembaga pendidikan, juga dengan pengamat dan pemerhati pendidikan, PR kita tersebut dapat kita tuntaskan.
Berkaitan dengan Hari Kesehatan Dunia tahun 2013 ini mengusung tema Waspadai Hipertensi dan Kendalikan Tekanan Darah. Tema ini bertujuan untuk menarik perhatian dunia terhadap dampak dan tantangan kesehatan masyarakat akibat hipertensi. Seluruh dunia termasuk Indonesia perlu lebih peduli pada pengendalian faktor resiko hipertensi melalui perilaku hidup sehat. Untuk mencegah terjadinya hipertensi dan komplikasinya. Kementrian Kesehatan telah melaksanakan program pencegahan dan mengembangkan kegiatan Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbintu PTM). Langkah-langkahnya lewat perilaku CERDIK : Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin beraktifitas fisik, Diet yang sehat dengan banyak mengkonsumsi buah dan sayur dengan kalori seimbang, Istirahat yang cukup dan Kelola srtes dengan baik.
Berkaitan dengan peringatan Hari Kartini, tahun ini mengambil tema : Dengan Semangat Kartini Kita Wujudkan Peran Perempuan untuk Membangun Keluarga dan Hari Depan Bangsa yang Lebih Baik. Butir-butir perjuangan Kartini lewat bukunya "Habis Gelap Terbitlah Terang" perlu kita lanjutkan. Termasuk dalam hal keterwakilan perempuan pada pelaksanaan Pemilu. Saat ini negara kita telah menunjukkan perhatian yang besar terhadap keterwakilan perempuan. Dimana Undang-Undang mensyarakatkan masing-masing partai politik harus mengusung minimal 30% caleg perempuan.
Sementara berkaitan dengan peringatan Hari Otonomi Daerah, tahun ini adalah peringatan ke 17 setelah diguliskannya Reformasi tahun 1996. Hampir semua urusan telah diserahkan ke Pemerintah Daerah dan juga terjadi pemekaran-pemekaran daerah menjadi Daerah Otonomi Baru. Hal ini sesuai amanah UU nomor 22/1999 dan kemudian diubah dengan UU nomor 32/2004. NAmun dalam beberapa segi masih perlu dilakukan pembenahan penyelenggaraan pendidikan daerah. Seperti (1) Kompetemsi aparatur yang masih kurang, (2) Sinergitas perencanaan pembangunan antar tingkat pemerintah : pusat, propinsi dan kabupaten/kota, (3) Pengelolaan keuangan daerah yang efisien, efektif, transparan dan akuntabel serta (4) Peningkatan tata kelola pemerintahan.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda berkomentar,namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.