Natural, Informative And Educative

Natural, Informative And Educative
DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA YANG KE 75, SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA, MARHABAN YA MUHARRAM. SELAMAT MEMASUKI TAHUN BARU ISLAM 1442 H" Mohon maaf lahir batin

Minggu, 28 November 2010

MENGINTIP OLAHRAGA PENDIDIKAN NEGERI TIRAI BAMBU

Share

Banyak orang jadi heran dan terkagum-kagum menyaksikan keperkasaan negeri Tirai Bambu Tiongkok atau China pada iven olahraga Negara-negara Asia (ASIAN GAME). Tanpa ampun mereka hampir menyapu bersih medali pada setiap cabang olahraga yang dipertandingkan. Kedigdayaan para atlit dari negara panda ini begitu menarik untuk dipelajari apa yang menjadi rahasia di balik kesuksesan itu.
Sejak Olimpiade Beijing dicanangkan pada 8 Agustus, kalangan masyarakat mendesak agar tanggal itu dijadikan sebagai hari olahraga nasional (Haornas) bagi negeri Cina. Niat itu sebenarnya hanya ungkapan kebanggaan atas Olimpiade pertama di Cina. Pasalnya tanpa adanya Haornas, Cina sudah lebih matang dalam membangun olahraga. 
Sejak peraturan pemerintah Cina tentang kebugaran fisik diterapkan tahun 1995, program kebugaran fisik nasional langsung diterbitkan dan menjadi acuan untuk diterapkan terhadap seluruh sektor kehidupan masyarakat. Hasilnya, di tahun pertama, langsung tercatat 33,9 % warga yang berusia 7 hingga 70 tahun melakukan aktivitas olahraga secara reguler. Bahkan, 60,7% warga perkotaan aktif mendatangi klub kebugaran untuk berolahraga. 
Tak mengherankan, di akhir 2005, 37 % dari total penduduk Cina, yang mencapai sekitar 1,5 miliar, rajin melakukan olahraga rutin. Yang lebih menarik, meski anak-anak Cina masih harus menghadapi masalah obesitas, 95% pelajar negeri itu punya kebugaran sesuai dengan standar nasional. 
“Kuncinya program ini menekankan pentingnya olahraga dan kebugaran kepada anak-anak dan remaja yang ada di sekolah. Kami merangsang setiap anak melakukan satu aktivitas olahraga setiap hari, belajar tentang dua cara bagaimana menjaga kebugaran dan melakukan tes kesehatan mereka setiap tahun,” jelas Wu Shaozu, mantan menteri olahraga Cina yang dikutip dari South China Morning. 
Untuk mendukung program kebugaran, pemerintah Cina membangun banyak gedung olahraga dan stadion. Hasilnya, setelah 15 tahun program berjalan, kini terdapat sekurangnya 620 ribu gedung yang bisa dipakai siapa pun yang ingin berolahraga. Bahkan, fasilitas juga dibangun di sekolah, perumahan, apartemen, dan ruang-ruang publik. 
Pendidikan dan Kebugaran 
Jelas sekali, sektor pendidikan yang dibangun Cina sejak 1959 tak hanya menjadi sendi pembangunan ekonomi yang kuat, namun juga menciptakan masyarakat yang sehat. Bahkan, program nasional kebugaran fisik itu menargetkan pada 2010 sebanyak 40 % penduduk Cina, yang diperkirakan akan mencapai 1,7 miliar, aktif berolahraga. 
Hal itu bukan mimpi. Saat ini, setiap sekolah memiliki guru olahraga khusus serta fasilitas yang memadai. Murid yang tidak memenuhi standar kebugaran tidak bisa melanjutkan studi ke level yang lebih tinggi. Selain itu, pekan olahraga nasional juga digelar pada setiap musim semi dan gugur. Bahkan, pekan olahraga antar-SMA dan universitas tingkat nasional yang digelar setiap empat tahun jadi ajang seleksi untuk memilih para pelajar muda berbakat olahraga untuk dimasukkan ke sekolah khusus olahraga dan dididik menjadi atlet. 
Menyentuhnya olahraga sejak usia dini di sekolah yang dicanangkan sejak 15 tahun lalu membuat harapan hidup meningkat 3,25 tahun, dengan rata-rata usia warga Cina mencapai 71,8 tahun. 
Hal itu sungguh kontras dengan indeks kebugaran bangsa Indonesia. Data Sports Development Indeks 2006 menunjukkan kondisi kebugaran masyarakat kita: 1,08% masuk dalam kategori baik sekali; 4,07% baik; 13,55% sedang; 43,90% kurang; dan 37,40% kurang sekali. 
Survei lain menunjukkan anggota masyarakat yang melakukan olahraga untuk tujuan prestasi sebesar 7,8%, dengan kata lain 92,2% anggota masyarakat melakukan olahraga bukan untuk tujuan prestasi. 
Itulah Cina. Sebelum mereka merencanakan pencanangan Haornas, sejak lama mereka sudah menjalankan hari-hari penuh olahraga bagi rakyatnya.
(Sumber: Bolanews.com)

Sabtu, 27 November 2010

HILANGKAN HIDUP PENUH CEMAS

Share

         Begitu banyak orang yang merasa cemas dalam mengahadapi hidup ini. Tidak hanya di kota-kota besar seperti di Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan Padang dan di kota-kota besar lainnya. Di desa-desa terpencil, di pelosok perkampungan-perkampungan yang dikenal tenang pun tidak terlepas dari penyakit cemas ini.
Tidak hanya mereka yang sulit mencari rupiah, kepada yang sudah mapan pun cemas menghinggapi dengan sangat leluasanya. Cemas memang akan menjalar ke mana-mana. Juga kepada yang kaya-miskin, pintar-bodoh, atasan-bawahan, kelompok terhormat dan yang ter- singkir dalam kelompok sosial yang paling marginal, kelompok yang paling rendah dan terpinggirkan.
Pendeknya, cemas memang sewaktu-waktu datang dan menyerang siapa saja dan kapan saja. Ia tidak pilih kasih. Hampir sebagian besar manusia turut merasakannya. Sumber kecemasan sebenarnya tidaklah jauh. Ia ada di dalam diri manusia itu sendiri.
Sumber cemas ada di hati.Dalam nur'aninya. Rasulullah SAW. bersabda:" Ingatlah bahwa sesunguuhnya dalam diri manusia ada segumpal darah. Apabila segumpal darah itu baik, maka baiklah seluruh anggota tubuh itu. Dan bila segumpal darah itu rusak, maka rusaklah seluruh anggota tubuh. Dan ketahuilah segum- pal darah itu adalah hati."
          Itulah sebabnya menyangkut masalah hati, sebenarnya bukanlah masalah yang sederhana. Masalah hati adalah masalah yang besar, masalah akbar.Sangatlah banyak orang yang lupa dengan kedir- iannya. Manusia sering dibuat lupa akan kemanusiaannya sendiri karena hatinya. Karena nuraninya.
Badannya berjalan, akan tetapi hatinya mampet dan berhenti. Fisiknya bergerak, tetapi hatinya tidak lagi berfungsi. Begitu banyaknya kerusakan yang terjadi di muka bumi, karena desakan rasio yang dinomorsaatukan. Persoalan-persoalan yang muncul tidaklah dikembalikan kepada control kehidupan yang sebe- narnya bersumber di hati.
Orang bisa saja mengamuk, tetapi bila bisikan hati didengarkan dengan seksama, akan jadi lain ceritanya. Bersitegang urat saraf, luapan keinginan untuk menyingkirkan lain, yang sudah sampai di ubun-ubun, suka-suka muncul dalam pergaulan hidup bermasyarakat. Tapi bila himbauan-himbauan hati didengar dan diresapi, keputusan yang diambil tidak akan berakibat fatal. Akan ada jalan tengah yang justru malah menguntungkan kedua belah pihak.
      Hati, dasarnya memang menjadi penyejuk dan menyeimbang dari gejo lak rasionalitas (akal) yang sering gampang panas itu. Ini mestinya diefektifkan.
Bila hati manusia tidak normal maka pada saat itu fungsi kemanusiaan manusia telah terganggu. Manusia menjadi sangat mudah hilang kendali. Tingkah lakunya menjadi kasar dan keras. Ide dan keputu- san yang diambilnya bukan saja sangat mementingkan egonya, meno- morsatukan kepentingannya, tapi juga mengancam keamanan dan keselamatan orang lain.
"Dan Jnganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orngyang fasik."(QS.Al-Hasyr:19)
 
      CEMAS DAN HIDAYAH. Pada awal-awal tahun ajaran baru seperti sekarang ini, cemas biasanya menjangkit di kalangan pelajar dan mahasiswa. Mereka yang sangat ingin sekali diterima di sekolah atau perguruan tinggi yang diinginkan, tapi kemudian gugur, pikiran mendadak sontak menjadi kacau. Lebih-lebih untuk mereka yang sudah bebera- pa kali mencobanya dan selalu tidak berhasil. Seolah dunia ini menjadi gelap, tidak ada lagi jalan di depan untuk bisa dilewati. Semuanya buntu. Tidak ada alternatif lain yang bisa ditempuh untuk bisa hidup lebih baik selain melalui jalur itu.
      Semestinya disadari, bahwa hidup ini tidak sebatas pada bangku kuliah semata. Masih ribuan jalan lain yang bisa ditempuh untuk suksesnya menghadapi perjalanan hidup. Para pemuda muslim, khu- susnya, sudah selayaknya memegang aqidah yang kuat untuk membe- dakan dengan yang lain.
"Maka apakah orang yang berpegang pada keterangan yang datang dari Tuhannya sama dengan orang yang (syaitan) menjadikan dia memandang baik perbuatannya yang buruk itu dan mengikuti hawa nafsunya?" (QS.Muhammad:14)
     Bila kita bisa mengambil hikmahnya, justru bimbingan Allah-lah yang akan kita peroleh. Saat-saat seperti itu justru sangat subur untuk terkabulnya doa. Kecemasan, ketakutan, kekhawatiran, kebim- bangan dan rasa hati yang tidak menentu adalah jeritan ruhani yang sedang haus.Kondisi seperti ini akan sangat baik bila diha- dapkan pada Sang Khalik untuk meminta bimbinganNya. Laporkan segala ketidakberdayaan itu kepadaNya di kala ruku, sujud dan tegak berdiri. Kalau tidak waspada, masa krisis seperti itu akan dimanfaatkan syetan untuk mengusik keimanan. Ini adalah salah satu titik lemah pertahanan iman kita yang suka dimanfaatkan oleh syetan.
      Karenanya kontrol diri memegang peranan sangat penting sekali. Sering kita dengar tingkah laku mereka yang dilanda cemas ini mengambil jalan pintas. Untuk tingkatan yang sederhana mereka bisa bergadang semalam suntuk. Rasa cemas yang berlebihan bahkan mengantar mereka pada tindakan-tindakan maksiat, minum-munuman keras. Pil-pil keras seperti ectasy, koplo, dsb menjadi tempat pelarian. Bahkan tidak sedikit yang mengambil jalan pintas dengan bunuh diri. Sungguh sangat memperihatinkan.
        Padahal boleh jadi kegagalan itu adalah jalan yang terbaik untuk kita. Mungkin bila kita mulus dan sukses di jalur yang kita inginkan itu hanya akan mengantar kita untuk tambah banyak ber- buat maksiat. Yang kita bayangkan pada saat itu melulu keberhasi- lan. Sedikitpun kita tidak mengetahui malapeteka apa dibalik keberhasilan, kesuksesan, kelancaran jalan yang kita tempuh itu. Jadi sesungguhnya kegaagalan merupakan rem pengendali. Tanda bahwa kita masih disayang oleh Allah. Agar kita tidak terseret jauh ke dalam siksanya.
 
       GODAAN DAN LAPANG DADA. Ajakan menghilangkan rasa cemas dengan kembali ke hati nurani, juga mendapatkan godaan. Mereka yang masuk dalam kelompok penggoda ini menganggap Sang Penyeru adalah orang-orang yang sok suci. Atau terkadang himbauan itu dianggap sebagai orang yang selalu bermain perasaan saja. Padahal masalahnya bukan masalah perasaan atau bukan. Akan tetapi dimensi hati nurani selama ini hampir selalu tertinggal dari berbagai sektor kehidupan manusia. Keputusan yang keluar sebagai firasat dianggapnya sesuatu yang terlalu dibuat-buat saja. Padahal sesungguhnya dalam hati yang suci, di sana tersimpan cahaya Ilahi.
Rasulullah SAW bersabda, "Takutlah terhadap firasat orang beriman, karena sesungguhnya ia melihat dengan cahaya Allah."
       Segelap apapun kabut yang ada di depan mata, bila kegundahan dikembalikan kepada Allah, akan berubah menjadi cahaya. Masalah yang begitu nampak mencekam di depan akan perlahan berkurang dari beban-beban yang menyempitkannya.
Kita tidak perlu mengutuk siapapun perihal apa ayang telah menimpa kita. Sebagaimana pesan yang disamaikan oleh Nabiullah SAW." Bahwasanya seorang hamba apabila mengutuk sesuatu, naiklah kutukan itu ke langit, lalu dikunci pintu langin-langit itu dibuatnya. Kemudian turunlah kutukan itu ke bumi, lalu dikunci pula pintu-pintu bumi itu baginya. Kemudian berkeliaran ia ke kanan dan ke kiti. Maka apabila tidak mendapat tempat batu, ia pergi kepada yang dilaknat, bila layak(artinya kalau benar ia berhak mendapat laknat) tetapi apabila tidak layak, maka kembali kepada orang yang mengutuk(kembali ke alamat si pengutuk)."(HR.Abu Dawud)
Alangkah indahnya bila kita mampu menghilangkan cemas dengan mengembalikan kepada kesucian hati. Hati yang suci dan bersih akan membuat kita mampu menjalani hidup ini dengan cara yang suci dan bersih pula.
Firman Allah, "Sesungguhnya beruntunglan orang yang mensucikan diri. Dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang."(QS.Al- A'laa:14-15)
Sumber:Tausiyah A.A. Gym

Rabu, 24 November 2010

PGRI DAN NASIB GURU

Share

            Profesionalisasi guru dan kemajuan dunia pendidikan akan sangat tergantung pada apa yang dipikirkan dan dikerjakan oleh guru. Oleh karenanya adalah sia-sia membicarakan perbaikan dan pembaharuan pendidikan bila tidak membicarakan profesi guru. Profesi guru sangat tergantung pada lembaga pendidikan pembentuk tenaga keguruan, organisasi profesi, dan sistem kesejahteraan guru. Salah satu organisasi profesi yang bertanggung jawab dalam mengembangkan profesionalisme guru adalah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).Fokus kegiatan PGRI terletak pada pengembangan profesi guru dan peningkatan nasib sosial dan ekonomi para guru. PGRI merupakan organisasi profesional yang menjadi pelindung para guru dan mitra organisasi yang sejajar dalam memperjuangkan kepentingan guru. Berbicara tentang kepedulian terhadap nasib guru, PGRI telah dianggap sebagai wadah satu-satunya bagi guru Indonesia dalam mengembangkan profesi dan kesejahteraan guru. Apalagi dengan iuran yang dipungut dari anggota, PGRI dapat menjalankan roda organisasinya dan bahkan bisa membangun gedung mentereng di Jalan Tanah Abang, Jakarta. Karena itu sebagai organisasi guru, PGRI sangat berhutang budi pada guru.

Sabtu, 20 November 2010

MAKNA IDUL KURBAN BAGI KEHIDUPAN

Share

Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu ni’mat yg banyak. Maka dirikanlah salat krn Tuhanmu dan sembelihlah hewan . Sesungguhnya orang-orang yg membenci kamu dialah yg terputus?
             Pemberian ni’mat oleh Allah kepada manusia tak terhingga. Anak isteri dan harta kekayaan adl sebagian ni’mat dari Allah. Kesehatan dan kesempatan juga ni’mat yg sangat penting. Manusia juga diberi ni’mat pangkat kedudukan jabatan dan kekuasaan. Segala yg dimiliki manusia adl ni’mat dari Allah baik berupa materi maupun non materi. Namun bersanmaan itu pula semua ni’mat tersebut sekaligus menjadi cobaan atau ujian fitnah atau bala? bagi manusia dalam kehidupannya. Allah berfirman ?Dan ketahuilah bahwasanya harta kekayaanmu dan anak-nakmu adl fitnah . Dan sesungguhnya Allah mempunyai pahala yg besar?.
            Meskipun Allah memberikan ni’mat-Nya yg tak terhingga kepada manusia tetapi dalam kenyataan Allah melebihkan apa yang diberikan kepada seseorang daripada yg lain. Sehingga ada yg kaya raya cukup kaya miskin bahkan ada yang menjadi seorang papa gelandangan berteduh di kolong langit. Demikian juga ada yg menjadi penguasa ada yg rakyat jelata. Ada pimpinan/ kepala dan ada bawahan / anak buah. Ini semua juga dalam rangka cobaan bagi siapa yang benar-benar mukmin dan siapa yg hanya mukmin di bibir saja.
Salah satu bukti bahwa seorang mukmin telah lulus cobaan dalam ni’mat harta kekayaan adl ia dgn ikhlas mengunakannya utk ibadah haji. Sehingga bagi orang demikian akan memperoleh haji yg mabrur. Sedang haji mabrur pahalanya hanyalah surga sebagaimana sabda Nabi SAW ?Orang yg dapat mencapai haji yg mabrur tiada pahala yg pantas baginya selain surga?. .
          Betapa gembira dan bahagianya orang kaya yg dapat mencapai haji mabrur demikian. Belum lagi jika ia sempat salat berjamaah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi maka tiada terkira lagi pahalanya. Namun ini konteksnya adl orang yang kaya. Sedang orang yg tidak mampu / miskin tidak perlu berkecil hati. Bagi kita yg tidak mampu maka konteksnya terkandung dalam hadis Nabi SAW berikut “Hajinya orang yg tidak mampu adalah berpuasa pada hari Arafah .?
             Itulah maka sangat disayangkan bila di antara kita ada yg menyia-siakan kesempatan dari Allah yakni tidak mau berpuasa pada tanggal 9 Zul Hijjah yg disebut puasa Arafah itu.
Cobaan tentang harta kekayaan juga berkaitan dgn pelaksanaan ibadah udhiyah yakni menyembelih hewan yang terkenal dgn hewan qurban di hari raya. Karena pada hari ini Allah mensyariatkan utk ber-udhiyah {menyembelih hewan} maka hari raya ini disebut dgn hari raya Adha wa biha sumiya yaumal-adha. Demikian juga penjelasan Rasulullah SAW ?Hari raya fitrah adl pada hari manusia berbuka menyudahi puasa Ramadan. Sedangkan hari raya Adha adl pada hari manusia ber-udhiyah ? .
Maka salah satu bukti lagi bahwa seseorang lulus dari cobaan harta adl ia dgn ikhlas mau mengunakannya untuk ber-udhiyah baik itu berupa sapi kerbau maupun kambing. Ini tergantung pada kemampuan masing-masing. Seekor kambing boleh digunakan utk satu orang beserta keluarga seisi rumahnya. Sedang sapi / kerbau boleh utk tujuh orang beserta keluarga seisi rumah mereka masing-masing. Daging sembelihan ini termasuk syiar agama yakni utk dimakan menjamu tamu diberikan kepada yg meminta atau yg tidak meminta {orang mampu}. Daging ini juga boleh disimpan utk dimakan hingga hari tasyrik . Allah berfirman ?Makanlah sebagiannya dan utk memberi makan orang yg tidak meminta dan orang yg meminta?. {QS. Al-Hajj 36}.
Sementara Nabi bersabda ?Makanlah utk memberi makan dan simpanlah !?
Sementara itu cobaan besar terhadap sesuatu yg dimiliki manusia pernah dialami Abul Anbiya? Khalilurrahman Ibrahim AS. Beliau telah lulus ujian atau cobaan dari Allah. Hal ini didokumentasikan dalam Al-Qur?an ?Dan ketika Ibrahim diberi cabaan oleh Tuhannya dgn beberapa kalimat lalu Ibrahim lulus dalam cobaan itu. Allah berfirman ?Sesungguhnya Aku menjadikan kamu hai Ibrahim Imam semua manusia ..?. ?
               Kelulusan Ibrahim tidak hanya dalam melaksanakan perintah Allah tetapi juga dalam kebijaksanaannya menyampaikan perintah itu kepada anaknya yg sangat dicintainya. Beliau tidak langsung mengambilnya tiba-tiba dan tidak pula mencari kelengahan atau dgn taktik menculik teror dan intimidasi. Meskipun Ibrahim memiliki massa yg banyak tetapi beliau tidak menggunakan massa agar anaknya bertekuk lutut di hadapannya. Perintah Allah disampaikannya dgn transparan penuh argumentasi Ilahiah.
Sedangkan Ismail anak yg patuh dan mengerti kedudukan orang tuanya dan posisinya sebagai anak ia tidak membangkang dan tidak bimbang. Ismail memberikan jawaban yg memancarkan keimanan tawaddu? dan tawakkal kepada Allah bukan utk menonjolkan kepahlawanan atau kegagahan mencari popularitas. Ia tidak melakukan unjuk rasa yang konfrontatif tanpa mengindahkan akhlakul karimah atau dgn kekerasan utk memprotes kehendak bapaknya.
           Sungguh dua tokoh bapak dan anak ini merupakan uswah hasanah bagi umat manusia. Bahkan syariat Nabi Muhammad SAW merupakan syariat yg dulunya telah diwahyukan Allah kepada Ibrahim . Maka kita menyembelih hewan qurban di hari ?Idul Adha ini termasuk meneladani sunnah Ibrahim sebagaimana sabda Nabi SAW ?Sunnatu abikum Ibrahim.? .
?Idul Adha memiliki makna yg penting dalam kehidupan. Makna ini perlu kita renungkan dalam-dalam dan selalu kita kaji ulang agar kita lulus dari berbagai cobaan Allah. Makna ?Idul Adha tersebut
    Menyadari kembali bahwa makhluk yg namanya manusia ini adl kecil belaka betapapun berbagai kebesaran disandangnya. Inilah makna kita mengumandangkan takbir Allahu akbar !
    Menyadari kembali bahwa tiada yg boleh di-Tuhankan selain Allah. Menuhankan selain Allah bukanlah semata-mata menyembah berhala seperti di zaman jahiliah. Di zaman globalisasi ini orang dapat menuhankan tokoh lebih-lebih lagi si Tokoh itu sempat menjadi pucuk pimpinan partainya menjadi presiden/wakil presiden atau ketua lembaga perwakilan rakyat. Orang sekarang juga cenderung menuhankan politik dan ekonomi. Politik adalah segala-galanya dan ekonomi adl tujuan hidupnya yg sejati. Bahkan HAM menjadi acuan utama segala gerak kehidupan sementara HAT diabaikan. Inilah makna kita kumandangkan kalimah tauhid La ilaha illallah !
    Menyadari kembali bahwa pada hakikatnya yg memiliki puja dan puji itu hanyalah Allah. Maka alangkah celakanya orang yg gila puja dan puji sehingga kepalanya cepat membesar dadanya melebar dan hidungnya bengah bila dipuji orang lain. Namun segera naik pitam wajah merah dan jantung berdetak melambung bila ada orang yang mencela mengkritik dan mengoreksinya. Inilah makna kita kumandangkan tahmid Wa lillahil-hamd !
    Menyadari kembali bahwa manusia ini ibarat sedang melancong atau bepergian yg suatu saat rindu utk pulang ke tempat tinggal asal yakni tempat yg mula-mula dibangun rumah ibadah bagi manusia Ka?bah Baitullah. Inilah salah satu makna bagi yg istita?ah tidak menunda-nunda lagi berhaji ke Baitullah. Di sini pula manusia disadarkan kembali bahwa pada hakikatnya manusia itu satu keluarga dalam ikatan satu keimanan. Siaopa pun dia dari bangsa apapun adl saudara bila ia mukmin atau muslim. Tetapi bila seseorang itu kafir adl bukan saudara kita meskipun dia lahir dari rahim ibu yg sama. Maka orang yg pulang dari haji hendaknya menjadi uswah hasanah bagi warga sekitarnya tidak membesar-besarkan perbedaan yg dimiliki sesama muslim terutama dalam hal yg disebut furu?iyah.
    Menyadari kembali bahwa segala ni’mat yg diberikan Allah pada hakikatnaya adl sebagai cobaan atau ujian. Apabila ni’mat itu diminta kembali oleh yg memberi maka manusia tidak dapat berbuat apa-apa. Hari ini jadi konglomerat esok bisa jadi melarat dgn hutang bertumpuk jadi karat. Sekarang berkuasa lusa bisa jadi hina tersia-sia oleh massa. Kemaren jadi kepala kantor dgn mobil Timor entah kapan mungkin bisa jadi bahan humor krn naik sepeda bocor. Sedang ni’mat yg berupa harta hendaknya kita ikhlas utk berinfaq di jalan Allah seperti utk ber-udhiyah .
    Percayalah dalam hal harta apabila kita ikhlas di jalan Allah niscaya Allah akan membalasnya dgn berlipat ganda. Tetapi jika kita justru kikir pelit tamak bahkan rakus tunggulah kekurangan kemiskinan dan kegelisahan hati selalu menghimpitnya. Akhirnya semoga ?Idul Adha dgn berbagai ibadah yg kita laksanakan sekarang ini dapat membangunkan kembali tidur kita . Kemudian kita berihtiar lagi sekuat tenaga utk memperbanyak amal saleh sebagai pelebur amal-amal buruk selama ini. Amin ! Oleh Drs. Syafi’i Salim Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia sumber file al_islam.chm

Minggu, 14 November 2010

MINI TENIS

Share

        Mini Tenis merupakan modifikasi dari Tenis yang sebenarnya, dimana lapangan, raket dan bolanya serta aturannya dibuat sederhana sekali. Permainan ini dapat dimainkan di lapangan mana saja, di jalanan, di taman atau di lahan yang permukaannya datar. Raketnya terbuat dari plastic yang telah di produksi di Indonesia. Bentuknya seperti pedel, sedangkan bola yang digunakan adalah bola yang tekanannya kurang atau bole teknis bekas yang gembos. Sedangkan aturannya dipermudah dengan hitungan yang tidak seperti teknis sebenarnya dimana pemain yang lebih dahulu mendapat angka 1-1 adalah pemenangnya, jika terjadi 10-10 sama maka harus selisih 2 (dua). Masih ada anggapan teknis adalah olahraga yang mahal, susah dan hanya dimainkan oleh kalangan tertentu, sehingga perkembangan olah ini tidak maksimal. Dengan Mini Tenis kesan olahraga mahal terhadap teknis kita harapkan dapat berubah karena peralatan mini teknis sangat terjangkau oleh semua kalangan, dan dapat dimainkan dimana saja. Dengan Mini Tenis juga diharapkan kesan bahwa teknis itu susah dan sukar dipelajari akan hilang karena main Mini Tenis dapat dilatih dalam waktu relatif singkat, dalam beberapa jam saja orang dapat bermain Mini Tenis. Dan semua kalangan dapat memainkan Mini Tenis dari yang muda sampai orang tua. Raketnya dapat dibuat dari kayu dan triplek bekas sehingga tidak ada alasan untuk tidak bermain Mini Tenis. Kita tahu banyak anak-anak yang lebih suka bermain cabang olahraga seperti sepakbola, bola basket atau cabang-cabang lainnya, kenapa anak-anak enggan belajar Tenis, karena Tenis pertama kali belajar sangatlah kurang menarik dan kurang menyenangkan, kita mengharapkan melalui Mini Tenis ini mereka akan lebih tertarik bermain teknis lapangan. Untuk dapat menarik anak-anak tersebut kita membagi tahapan latihan menjadi dua:

1. Tahap Pengenalan
    Tujuan dan sasaran dari tahapan ini adalah:
    a. Memperkenalkan sedini mungkin olahraga tenis
    b. Menumbuhkan serta menanamkan rasa senang dan cinta pada permainan tenis
    c. Memperkenalkan sarana dan prasarana tenis
    d. Membentuk koordinasi, keseimbangan dan reaksi yang baik seorang murid.
    e. Memperkenalkan pukulan-pukulan dasar dari permainan tenis.

    Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
    1. Bentuk latihan harus fun

Setelah selesai tahap pengenalan ini, kita harapkan tujuan dan sasaran kita tercapai sehingga dengan sendirinya murid-murid akan mudah untuk melanjutkan pada tahap selanjutnya yaitu tahap permainan.

2. Tahap Permainan
    Tujuan dan sasaran dari tahap ini adalah :
    a. Memberi pengertian dan aturan permainan Mini Tenis (Tenis)
    b. Dapat melakukan teknik dasar pukulan tenis
    c. Aktif mengikuti perlombaan dan pertandingan Mini Tenis

    Untuk mencapai tujuan dan sasaran dari tahap ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
    1. Metode pelatihan yang tidak membosankan
    2. Bentuk latihan harus tetap fun game
    3. Bentuk drill dalam latihan harus tetap menarik
    4. Latihan sudah mengarah pada permainan Mini Tenis (Tenis)
    5. Membentuk atau membuat arena permainan / perlombaan dan mengadakan pertandingan dari tingkat kelurahan sampai dengan nasional


Dengan mengikuti tahap latihan ini kita harapkan murid-murid sekolah dasar dapat menyenangi olahraga tenis dari diri sendiri bukan lagi karena kemauan orang tua, sehingga mereka tidak akan beralih ke cabang olahraga lain.

Tahap Pengenalan
Dalam tahap ini ada 4 macam permainan yaitu:
1. Permainan tanpa bola dan raket
2. Permainan dengan bola
3. Permainan dengan raket
4. Permainan dengan bola dan raket

Berikut ini akan diberikan contoh-contoh dari permainan tersebut diatas.

I. Permainan Tanpa Bola dan Raket

Permainan 1
Nama Permainan : Menjahit
Tujuan Permainan : Untuk melatih kerjasama, tanggung jawab serta reaksi anak didik
Bentuk permainan:
Anak-anak dibagi dalam beberapa regu, jumlah anak setiap regu harus sama.
Contoh dibawah ini adalah satu regu dlepan orang, ada empat regu. Setiap anggota regu berpegangan tangan, dan setiap pegangan diberi nomor, dimulai dari sebelah kanan. Empat regu berdiri membentuk empat persegi panjang. Kemudian guru menyebut salah satu nomor, dan anak murid yang nomornya disebut mengangkat pegangannya, dan selanjutnya anak yang paling ujung baik sebelah kanan maupun sebelah kiri masuk ke dalam lorong pegangan temannya dari depan, dan pegangannya tidak boleh lepas sehingga nanti akan membentuk barisan kembali. Pemenangnya adalah regu yang lebih dahulu membentuk barisan kembali. Anak murid dapat berpindah tempat di reg

Permainan 2
Nama Permainan : Mengejar Tikus
Tujuan Permainan : Melatih keseimbangan, kecepatan serta kerjasama anak didik
Bentuk permainan:
Anak didik berdiri diatas garis lapangan tenis, satu orang menjadi kucing yang lainnya menjadi tikus, kucing mengejar tikus, larinya harus diatas garis. Setiap tikus yang tersentuh oleh kucing atau tertangkap akan menjadi ekornya kucing, sehingga ekor kucing akan menjadi panjang. Permainan selesai setelah semua tikus tertangkap.
Variasi Permainan:
Permainan ini dapat diwariskan dengan cara, jika tertangkap tikus dimsaukkan ke kandang (dikeluarkan dari permainan), sehingga nantinya hanya tinggal satu kucing dan satu tikus dalam permainan tersebut.

Nama Permainan : Mencari Rumah
Tujuan Permainan : Melatih reaksi, kecepatan serta pengambilan keputusan anak didik.
Bentuk Permainan :
Anak didik dibagi beberapa regu, setiap regu terdiri dari tiga orang. Dua orang di setiap regu berpegangan tangan sementara yang satu lagi berdiri diantara kedua temannya (di dalam pegangan). bagi anak didik yang tidak dapat teman, berarti anak ini tidak punya rumah, dengan aba-aba dari guru anak didik yang ada di tengah harus berpindah tempat (rumah), sementara yang anak didik yang tidak punya rumah juga harus mencari tempat yang untuk tinggal. Sehingga ada anak didik yang nantinya tidak dapat rumah.
Variasi Permainan :
Anak didik yang ditengah harus bergantian, dan bagi anak yang tidak dapat rumah sampai tiga kali harus diberi hukuman.



II. Permainan Hanya Dengan Bola

Permainan I Nama Permainan : Balapan Es Krim
Tujuan Permainan : Melatih keseimbangan anak didik
Bentuk permainan:
Setiap anak didik memegang bola seperti memegang es krim, kemudian guru memberikan aba-aba mulai dan anak didik saling berlomba membawa bola tersebut sampai batas yang telah ditentukan, jika bolanya jatuh anak didik tidak boleh meneruskan perlombaan, pemenangnya adalah anak yang pertama masuk ke garis finish.
Variasi Permainan :
Dibuat perlombaan untuk beregunya.

Permainan 2
Nama Permainan : Hujan Bole
Tujuan Permainan : Melatih reaksi, kecepatan, serta kerja sama anak didik.
Bentuk permainan :
Anak dibagi dua regu yang sama, satu regu berdiri di dalam lapangan tenis sebelah kanan, regu yang satu lagi berdiri di sebelah kiri, dan dibatasi oleh net. Kemudian setiap regu diberi bola masing-masing 15 bola, berarti jumlah bola adalah 30 bola. Kemudian guru memberi aba-aba, dan anak didik segera melempar bolanya ke arah lawan, setelah dirasakan cukup guru memberikan aba-aba berhenti. Kemudian anak didik mengumpulkan dan menghitung jumlah bola masing-masing regu. Regu yang mempunyai jumlah bola paling sedikit adalah pemenangnya. Variasi Permainan:
Pembatas antara regu dibuat lebih tinggi.

Permainan 3
Nama Permainan : Melempar Ular
Tujuan Permainan : Melatih akurasi, kerja sama, dan kecepatan anak didik
Bentuk Permainan:
Anak didik dibagi beberapa regu yang jumlahnya sama, masing-masing anggota regu memegang bola, di depan setiap regu kurang lebih dengan jarak dua atau tiga meter terdapat sebuah dus kosong. Dengan silih berganti setiap anggota regu melempar dus yang ada di depan mereka. Regu yang menang adalah regu yang dusnya sampai lebih dahulu di batas yang telah ditentukan. Variasi Permainan :
Meletakkanb lebih dari satu dus untuk setiap regu.


III. Permainan Hanya Dengan Raket

Nama Permainan : Merebut Raket
Tujuan Permainan : Melatih kecepatan, reaksi, kelincahan serta pengambilan keputusan
Bentuk Permainan:
Anak didik berdiri saling berhadapan, masing-masing anak memegang raket dan meletakkannya di bagian belakang, seperti meletakkan keris, kemudian dengan aba-aba guru anak didik saling berusaha untuk mengambil keris (raket) lawannya, siapa yang lebih dahulu mendapatkan raket lawannya adalah pemenangnya.
Variasi Permainan :
Setiap anak didik diberi pengawal dan berusaha untuk mencegah lawannya mengambil keris (raket).

Permainan 2
Nama Permainan : Berebut Senjata
Tujuan Permainan : Melatih kecepatan, reaksi, dan kelincahan anak didik
Bentuk Latihan:
Anak didik berdiri membuat lingkaran yang besar, kemudian guru meletakkan raket di tengah-tengah lingkaran dengan jumlah raket yang kurang dari jumlah anak didik. Anak didik lalu berbalik membelakangi raket, dan guru memberikan aba-aba untuk segera anak didik mengambil raket. Bagi anak didik yang tidak mendapatkan raket dinyatakan sebagai yang kalah. Variasi Permainan :
Anak didik berdiri sejajar di dinding lapangan, kemudian guru meletakkan raket secara acak di sisi lapangan yang lain. Dengan memberikan aba-aba, anak didik segera mencari raket, bagi yang tidak dapat menemukan raket dinyatakan kalah.

Permainan 3
Nama Permainan : Balapan Kuda Lumping
Tujuan Permainan : Melatih kerja sama, kecepatan anak didik
Bentuk Permainan :
Anak didik dibagi beberapa regu yang berjumlah sama, setiap anggota regu memegang raket dan meletakkan seperti kuda lumping. Masing-masing regu berbaris berjajar dengan tangan kanan anak didik memegang kepala raket, sementara tangan kiri memegang ekor raket temannya yang berada di depan. Kemudian dengan aba-aba dari guru setiap regu berjalan / berlari menuju garis finish, dengan tidak melepaskan pegangan raketnya. Regu yang lebih dahulu sampai finish adalah pemenangnya.
Variasi Permainan :
Guru meletakkan kuda lumping (raket), di tempat yang jauh dari anak didik, setelah diberi aba-aba anak didik segera mencari kuda lumpingnya (raket), dan segera kembali ke garis finish.

IV. Permainan Raket dan Bola

Permainan 1
Nama Permainan : Balapan Mobil
Tujuan Permainan : Melatih kecepatan, akurasi, serta keseimbangan anak didik
Bentuk Permainan :
Setiap anak didik memegang satu raket dan satu bola, kemudian semua murid berdiri di garis start, dan meletakkan bola diatas lapangan. Lalu bola didorong dengan bagian dalam raket sampai garis finish. Pemenangnya adalah anak didik yang lebih dahulu mencapai garis finish. Variasi Permainan :
Dibuat jalur yang berkelok-kelok.

Permainan 2
Nama Permainan : Membawa Bakpao
Tujuan Permainan : Melatih kerjasama, kelincahan, serta kecepatan anak didik.
Bentuk Permainan :
Anak didik dibagi menjadi beberapa regu, setiap regu berjumlah tiga orang. Masing-masing anggota regu memegang raket dan dua bola, bola disusun diantara raket dan raket hanya dipegang dengan salah satu tangan. Kemudian dengan aba-aba dari guru setiap regu berlari/berjalan sampai garis finish. Pemenangnya adalah regu yang lebih dahulu sampai ke garis finish.
Variasi Permainan :
Setiap regu diberi bola lebih dari sepuluh kemudian setiap regu harus memindahkan bola tersebut, pemenangnya adalah regu yang lebih dahulu memindahkan bola.

Permainan 3
Nama Permainan : Bermain Bowling
Tujuan Permainan : Melatih akurasi anak didik
Bentuk Permainan :
Anak didik dibagi menjadi beberapa kelompok dengan jumlah yang sma. Raket disusun seperti permainan bowling kemudian dengan jarak yang telah ditentukan oleh guru, murid berusaha menjatuhkan raket dengan menggelindingkan bola, pemenangnya adalah regu yang lebih dahulu menjatuhkan raket.
Variasi Permainan :
Selain menggelindingkan bola anak didik diperbolehkan melempar raket.
Tahap Permainan
Pada tahap ini anak didik sudah diarahkan kepada permainan Mini Tenis yang sebenarnya. Dibawah ini diberikan beberapa contoh latihan: Kita mulai dengan metode Buddy Teaching / Practice and Task, sesuai dengan prinsip melatih progressing yaitu dari yang paling mudah ke yang paling sulit.

1. Latihan I
Anak dibariskan saling berhadapan di depan net lapangan Mini Tenis, setiap anak memegang sebuah bola, kemudian mereka saling lempar tangkap bola, bola ditangkap setelah pantulan dua kali dan setelah lancar, diteruskan dengan satu kali pantulan. Bola harus dilempar dari bawah lengan, dan melewati atas net.

2. Langkah II
Setelah anak mulai lancar, maka seterusnya di depan anak didik diletakkan target mulai dari yang paling besar sampai yang paling kecil. Kemudian anak didik saling melempar target tersebut. Target diletakkan kira-kira dua meter dari net (lihat gambar). Anak-anak terus latihan melempar target sampai mereka betul-betul sudah bisa mengontrol arah lemparannya, sehingga mendapatkan akurasi yang bagus.
3. Latihan III
Setelah mendapatkan akurasi yang bagus dengan lemparannya, maka selanjutnya satu orang anak didik diberikan raket mini teknis, sementara anak didik yang lain memegang satu bola, dan target tetap diletakkan di depan mereka (targetnya adalah bola), pemain yang memegang bola melemparkan bola tersebut ke arah pasangannya dengan sasaran target namun tidak lagi berusaha untuk mengenakan target. Kemudian pemain yang memegang raket menangkap bola tersebut dengan tangan yang tidak memegang raket. Selanjutnya bola tersebut diletakkan di atas raket dan tanpa menyentuh bola dan dengan tangan anak didik maju ke depan net sambil mengayunkan raket, dimana diatasnya terdapat bole, ke arah target. Latihan ini dilakukan bergantian sampai anak didik merasa lancar.

4. Langkah IV
Sama seperti langkah ketiga, namun perbedaannya adalah anak didik tidak lagi maju ke depan net, tetapi mengayunkan raket yang ada bola diatasnya dari tempat mereka menangkap bola. Ini juga dilakukan silih berganti, sehingga mereka merasakan ayunan raket yang gerakannya berpangkal pada bahu.

5. Langkah V
Setelah dianggap sudah menguasai langkah keempat, maka selanjutnya sama seperti langkah keempat, namun pada langkah ini bola tidak ditangkap dengan tangan yang tidak memegang raket, tetapi berusaha menahan dan mengontrol lemparan bola dari temannya diatas raket. Setelah bola dapat dikuasai dengan baik diatas raket, selanjutnya diayunkan ke arah target tanpa maju ke depan net. Ini dilakukan silih berganti.

6. Langkah VI
Sama seperti langkah kelima, namun pada langkah ini anak didik masing-masing sudah memegang raket dan selanjutnya melakukan gerakan seperti langkah kelima yaitu dengan saling menahan dan mengontrol bola diatas raket dan mengayunkannya ke arah target. Langkah ini harus benar-benar dilatih sehingga akan memudahkan anak didik dalam mengikuti langkah-langkah berikutnya.

7. Langkah VII
Setelah lancar dengan langkah keenam, maka selanjutnya salah satu anak didik memegang raket di tangan yang dominan dan bola ditangan yang tidak memegang raket, sementara anak yang satu bersiap untuk menangkap bola yang dipikul oleh temannya dengan cara bola dipantulkan ke lantai lebih dahulu kemudian dipikul / didorong ke arah target dengan melewati net. Dilakukan bergantian sampai anak didik mendapatkan akurasi yang bagus.
8. Langkah VIII
Sama seperti langkah ketujuh, namun bola setelah dipantulkan tidak ditangkap oleh pasangannya melainkan dipikul / didorong kembali melewati net dan ke arah target. Sementara pasangannya menangkap bola tersebut, dan dimulai lagi dengan memukul / mendorong bola dengan cara memantaulkan lebih dahulu ke lantai melewati net serta ke arah target dan kemudian pasangannya langsung mengembalikan bola tersebut setelah memantul di lantai dengan cara memukul / mendorong bola melewati net dan ke arah target, kemudian ditangkap lagi. Latihan ini harus diulang-ulang, sehingga nantinya anak didik akan segera bisa bermain Mini Tenis. Langkah ini kemudian ditingkatkan faktor kesulitannya dengan cara, anak didik menangkap dan memukul / mendorong bola lebih dari sekali sampai mereka dapat memainkan bola berdua selama mungkin. Setelah langkah tersebut dilakukan maka guru dapat memberikan variasi-variasi latihan yang bersifat menyenangkan. Berikut ini kami berikan beberapa contoh latihan dalam tahap permainan.

Permainan 1
Nama Permainan : Membersihkan Lapangan
Tujuan Permainan : Melatih kerjasama, koordinasi serta kecepatan
Bentuk Permainan :
Terdiri empat anak didik (satu orang pemberi, satu pemukul, satu penjaga net, satu penjaga pagar). Pemberi memberikan bola kepada pemukul, penjaga berteriak ?kanan atau kiri, pendek atau dalam, tinggi atau rendah? dan pemukul harus memukul bola sesuai dengan yang diteriakkan sementara satu lagi menangkap bola dan memasukkannya ke dalam keranjang. Regu yang pertama menghabiskan bola dan memasukkan ke keranjang itulah yang menang. Anak didik bergantian posisinya.

Permainan 2
Nama Permainan : Servis dari Bawah Lengan
Tujuan Latihan : Melatih akurasi servis bawah lengan.
Bentuk Permainan :
Anak didik melakukan 10 pukulan servis bawah lengan dimulai dari dekat net dan bergerak mundur menjauhi net. Gunakan sasaran. Anak didik yang pertama yang mencapai garis akhir tanpa salah dialah pemenangnya.
Variasi Permainan :
Berpasangan, pasangan menangkap bola dengan tangannya atau raket untuk mencetak angka.

Permainan 3
Nama Permainan : Memukul Bola Ke Sasaran
Tujuan Permainan : Melatih kerja sama, dan akurasi pukulan
Bentuk Permainan :
Anak didik berpasang-pasangan (satu pemberi dan satu pemukul), lingkaran diletakkan di sekitar lapangan, setiap pasangan mempunyai bola yang sama. Pemberi harus membiarkan bola jatuh ke dalam lingkaran dan pemukul harus memukul bola ke arah sasaran. Pasangan pertama yang menyelesaikan rangkaian lingkaran tersebut maka merekalah yang menang. Murid bergantian posisinya.
Variasi Permainan :
Pukulan backhand dan volley. Satu pemberi satu pemukul








Peraturan Permainan Tunggal dan Ganda

Tunggal
Hitungan score adalah yang lebih dahulu mencapai 11 angka, jika terjadi 10 sama. Maka permainan diteruskan hingga selisih 2 (dua) angka, 11-13 dan seterusnya. Setelah mencapai angka 11 atau selisih dua, maka pemain berpindah tempat. Apabila terjadi score setnya satu sama maka diteruskan set terakhir. Di set terakhir pada angka 6, pemain berpindah tempat. Permainan diawali dengan servis yang dimulai dari garis belakang sebelah kanan. Harus masuk kotak menyilang. Jika servis pertama gagal dilakukan servis kedua. Jika kedua servis gagal maka angka diberikan untuk lawan servis. Berikutnya dimulai dari sebelah kiri, penerima harus mengembalikan servis lawan setelah bola memantul sekali, volly diperbolehkan setelah rally. Servis dilakukan bergantian antara pemain setiap dua angka. Jika servis menyentuh net lalu masuk, maka servis diulang.

Ganda
Dalam permainan ganda semua peraturan adalah sama, kecuali keempat pemain melakukan servis dua angka secara bergantian. Misalnya pemain A berpasangan dengan pemain B dan pemain C berpasangan dengan pemain D, yang pertama melakukan servis adalah pemain A dari sebelah kanan dan yang menerima adalah pemain C. setelah itu, servis lagi dari sebelah kiri yang menerima servis adalah pemain D. setelah pemain A selesai servis dengan mendapatkan dua angka, servis pindah ke pasangan pemain C dan D. Pemain C melakukan seperti yang dilakukan pemain A, dan seterusnya sampai salah satu pasangan mencapai angka 11 atau selisih dua angka. Untuk set terakhir sama seperti tunggal, pada angka 6 pindah tempat.

PERATURAN KEJUARAAN MINI TENIS
A. Ketentuan Umum
1. Daerah yang berhak ikut Kejurnas Mini Tenis adalah daerah yang telah diperkenalkan Mini Tenis.
2. Setiap daerah wajib menyatakan keikutsertakannya secara tertulis kepada Panitia Kejurnas Mini Tenis paling lambat 1 (satu) bulan sebelum jadwal pertandingan.
3. Satu daerah dapat mengirimkan regu SD/TK yang telah menjuarai kejuaraan Mini Tenis di daerahnya. Peserta terdiri drai 3 orang putra, 3 orang putri dan satu orang guru pendamping.
4. Pendaftaran nama-nama pemain dikirimkan ke Panitia Kejurnas Mini Tenis paling lambat 1 (satu) bulan sebelum jadwal pertandingan oleh masing-masing daerah secara tertulis dengan menyertai nama, tanggal lahir, dilampiri pasfoto 3x4 sebanyak 3 lembar, dokumen asli yang dilegalisir oleh Kepala Sekolah atau pejabat yang berwenang. Membawa dokumen asli pada waktu pertandingan.
5. Usia pemain berusia maksimum 8 tahun pada waktu pertandingan.
6. Akomodasi dan penginapan ditanggung panitia.


B. Jenis Pertandingan Kejurnas Mini Tenis
1. Beregu
2. Tunggal Putra Perorangan
3. Tunggal Putri Perorangan


C. Peraturan Pertandingan
1. Peraturan pertandingan adalah peraturan Mini Tenis yang ditetapkan oleh PB Pelti.
2. Unggulan beregu berdasarkan hasil Kejurnas Mini Tenis sebelumnya.
3. Setiap regu terdiri dari sebanyak-banyaknya 6 orang (3 putra dan 3 putri) dan sekurang-kurangnya 4 orang (2 putra dan 2 putri).
4. Pemain boleh bermain rangkap (tunggal dan ganda) pada pertandingan beregu
5. Guru pendamping wajib menyerahkan daftar susunan pemain kepada Panitia 30 menit sebelum dimulainya pertandingan .
6. Pertandingan tidak menggunakan wasit, pemain menghitung sendiri dan diawasi oleh pengawas pertandingan.
7. Urutan Pertandingan beregu
    a. Tunggal Putra
    b. Tunggal Putri
    c. Ganda Putra
    d. Ganda Putri
    e. Ganda Campuran
8. Pertandingan beregu menggunakan sistim setengah kompetisi dan dibagi beberapa pool. Juara dan runner up pool masuk babak kedua. Babak kedua sistem pertandingan akan disesuaikan dengan waktu yang ada.
9. Pada pertandingan perorangan, sistim yang digunakan adalah sistim gugur.
10. Daerah harus memasukkan daftar nama pemain perorangan kepada panitia satu hari sebelum final beregu dan diteruskan dengan undian.
11. Unggulan pada nomor perorangan dari pengamatan pertandingan beregu.
12. Ketentuan dan peraturan yang belum tertulis akan ditentukan kemudian oleh Panitia Kejurnas dan tidak dapat diganggu gugat.

Selasa, 09 November 2010

PASTINYA ADA KEMUDAHAN PADA SETIAP KESULITAN

Share

 PASTINYA ADA KEMUDAHAN PADA SETIAP KESULITAN
oleh:  Ayah Rian Alfarysi pada 09 November 2010 jam 5:35

         ALLAH telah menciptakan dunia untuk menguji manusia. Sebagai hamba yang sentiasa menerima ujian, kadang-kala DIA menguji manusia dengan kesenangan dan ada masanya dengan kesukaran. Individu yang tidak menilai setiap peristiwa dengan cahaya Al-Quran, gagal menanggapi hikmah di sebalik kejadian lalu lekas kecewa dan lemah pengharapan. Walau bagaimanapun, ALLAH tetap mendedahkan rahsia paling penting di dalam Al-Quran, di mana hanya hamba yang beriman dan bertaqwa sahaja yang mampu melihat. Rahsia yang dimaksudkan adalah seperti berikut:
 “Kerana sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”(Surah al-Insyirah: 5-6)
        Seperti mana yang ALLAH telah jelaskan pada ayat-ayat tersebut, walau apapun kesukaran yang dihadapi atau bagaimana ia diatasi, ALLAH menyediakan jalan keluar dan memberikan berita gembira buat hamba-hambaNYA yang beriman. Sesungguhnya, setiap hambaNYA akan dapat menyaksikan bahawa ALLAH sentiasa mengurniakan kemudahan pada kesulitan yang dialami selagi mana hambaNYA itu kekal sabar. Dalam firmanNYA yang lain, ALLAH memberikan khabar gembira berupa petunjuk dan rahmat buat para hamba yang sentiasa takut dan mengharap padaNYA.
“...Barangsiapa yang bertaqwa kepada ALLAH nescaya DIA akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada ALLAH nescaya ALLAH akan mencukupkan (keperluannya).” (Surah a-Talaq: 2-3)
        ALLAH tidak akan membebankan seseorang melebihi kadar kemampuannya. ALLAH Yang Maha Pemurah, Pengasih lagi Maha Adil menyediakan jalan keluar pada setiap kesukaran dan menguji manusia dalam lingkungan kemampuan mereka. Cara pengabadian seorang hamba kepada ALLAH, kepayahan yang diberi untuk menguji manusia, tanggungjawab yang perlu dipikul oleh seseorang, semuanya adalah pada kadar kemampuan individu itu. Inilah berita gembira buat manusia yang bertaqwa dan ia dijelmakan pada sifatNYA Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. ALLAH menyatakan rahsia ini di dalam firmanNYA:
“Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat hingga sampai ia dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekadar kesanggupannya. Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil walaupun dia adalah kerabatmu, dan penuhilah janji ALLAH. Yang demikian itu diperintahkan ALLAH kepadamu agar kamu ingat.” (Surah al-An’aam: 152)
“Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal soleh, Kami tidak memikulkan kewajiban kepada diri seseorang melainkan sekadar kesanggupannya, mereka itulah penghuni-penghuni syurga; mereka kekal di dalamnya.” (Surah al-A’raf: 42)
“Kami tidak membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya, dan pada sisi Kami ada suatu kitab yang membicarakan kebenaran, dan mereka tidak dianiaya.” (Surah al-Mukminun: 62)
          Tidak sukar untuk hidup berlandaskan agama ALLAH. Ramai di kalangan kita beranggapan bahawa agama hanya akan menyulitkan kehidupan dan dipaksa untuk mematuhi pada hukum-hukumnya yang sukar dan payah. Ini hanyalah khayalan yang dibisikkan oleh syaitan bagi menyesatkan manusia. ALLAH dengan jelas menyatakan bahawa DIA pasti akan menyediakan jalan keluar pada setiap kesukaran hidup bagi hamba-hambaNYA yang beriman. Di samping itu, perkara-perkara asas dalam Islam seperti beriman kepada ALLAH juga qada’ dan qadar mampu meringankan beban, menghilangkan kesukaran juga mengelakkan diri daripada berputus asa atau murung. Mereka yang patuh pada hukum ALLAH tidak akan ditimpa rasa gundah, sedih atau putus asa. Di dalam firmanNYA, ALLAH berjanji untuk sentiasa membantu hambaNYA yang menyerah diri kepadaNYA dan yang membantu agamaNYA, dan akan mengurniakan kehidupan yang bahagia di dunia dan juga di akhirat kelak. ALLAH, yang tidak mungkin memungkiri janjiNYA, berfirman:
“Dan katakan kepada orang-orang yang bertaqwa: ‘Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?’ Mereka menjawab: ‘(ALLAH telah menurunkan) kebaikan.’ Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertaqwa.” (Surah an-Nahl: 30)
ALLAH menyediakan berita gembira buat para hambaNYA yang beriman berupa kejayaan bagi mereka yang mematuhi agamaNYA:
“Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan ALLAH) dan bertaqwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (syurga), maka Kami kelak akan menyediakan baginya jalan yang mudah.” (Surah al-Layl: 5-7)
        Dengan pendedahan rahsia ini, barangsiapa yang memilih untuk patuh pada agamaNYA sedari awal dengan penuh ikhlas, maka mereka telah mengambil jalan paling mudah yang membawa kepada kejayaan dan kelebihan di dunia dan akhirat. Sebaliknya pula berlaku kepada mereka yang tidak beriman. Mereka diselubungi kegundahan, kesedihan juga kerugian di dunia juga di akhirat kelak. Pada saat mereka memilih untuk tidak beriman, mereka kehilangan dunia apatah lagi akhirat. Ini dinyatakan pada firmanNYA:
“Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup serta mendustakan pahala yang terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar.” (Surah al-Layl: 8-10)
       ALLAH, Tuhan Yang Maha Memiliki juga Maha Menciptakan segala. Pastinya kekuasaan dan pertolonganNYA melebihi apa yang dapat diberikan oleh manusia apabila seseorang itu mengharapkan keakraban, bantuan dan sokongan ALLAH semata-mata. Mereka yang mengambil ALLAH sebagai tempat bergantung dan menyerahkan segalanya pada ALLAH akan hidup dengan limpahan anugerah dan keberkatan hidup di dunia dan akhirat tanpa rasa bimbang akan apa-apa yang dapat memudaratkannya. Oleh kerana itu, setiap manusia yang bijak dan percaya pada kata hatinya perlu memahami setiap rahsia yang tersimpan di dalam Al-Quran lalu memilih jalan yang lurus dan diredhaiNYA. Manusia yang tidak beriman tidak akan dapat memahami bahawa fakta yang jelas ini merupakan sebuah rahsia kehidupan. Tidak kira bagaimana bijak atau tinggi taraf pendidikan mereka, individu ini tidak menggunakan kebolehan menaakul dengan baik, maka mereka tidak berupaya memahami dan melihat fakta ini dengan jelas.

Jumat, 05 November 2010

Kanker Rahim Bisa Dicegah

Share

Kanker mulut rahim (serviks) menjadi problem kesehatan di negara-negara berkembang. Di Indonesia, penderita penyakit ini diperkirakan 90 - 100 di antara 100.000 penduduk.
Di negara maju seperti Amerika, terdapat 12.000 kasus baru ditemukan pada 1990.

Melihat tingginya angka penderita, maka tidak mengherankan bila penyakit ini merupakan momok yang menakutkan bagi perempuan. Hal itu juga karena serviks merupakan kanker terbanyak pada wanita dan menduduki urutan pertama dari sepuluh jenis kanker di Indonesia.

Angka penderita penyakit ini, sejatinya, bisa ditekan bila lebih awal diketahui adanya kanker yang menyerang mulut rahim. Masalahnya, menurut dr Nasdaldy, SpOG, lebih dari 70 persen penderita datang terlambat memeriksakannya ke dokter. Padahal, keterlambatan pemeriksaan bisa berpengaruh pada harapan hidup, selain biaya yang dibutuhkan lebih besar. ''Pencegahan lebih murah,'' tuturnya dalam sebuah seminar di Jakarta, belum lama ini.

Dokter spesialis kebidanan dan kandungan dari Divisi Kanker Ginekologik Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta, ini mengakui saat pra kanker serviks, pada umumnya memang tidak ada gejala. Gejala yang bisa dideteksi bila ada pendarahan pascasenggama dan keputihan yang tidak khas. Bila terdapat keputihan berlebihan, berbau busuk, dan tidak sembuh-sembuh, sebaiknya disarankan untuk secepatnya memeriksakan diri ke dokter. Sebab, ini merupakan gejala yang lazim dijumpai pada penderita kanker serviks. Pemeriksaan dokter diperlukan, karena tidak semua keputihan pertanda ada kanker. Dengan pemeriksaan itu akan diketahui apakah keputihan abnormal itu kanker atau bukan.

Gejala lain, kata dia, terdapat perdarahan di luar siklus haid, terutama setelah berhungan intim. Seperti juga adanya keputihan, gejala ini pun memerlukan pemeriksaan dokter, karena perdarahan bisa terjadi akibat gangguan keseimbangan hormon.

Mengapa pemeriksaan diperlukan bila ditemukan ada gejala? Itu karena kanker yang sudah mencapai stadium tiga ke atas akan terjadi pembekakan di berbagai anggota tubuh, seperti di paha, betis, atau di tangan. Akibatnya bisa lebih fatal, keterlambatan penanganan bisa menyebabkan kematian.

Untuk deteksi dini, perlu dilakukan pap smear pada wanita yang telah aktif secara seksual sedikitnya setahun sekali dengan mengambil getah serviks dari vagina. Pemeriksaan ginekologi dilakukan oleh dokter atau bidan dengan pengambil sampel apus leher rahim oleh dokter ahli patologi anatomi. Sebaiknya pap smear dilakukan pada hari ke 10 - 20 dari siklus haid. Namun, dalam 24 jam sebelum pemeriksaan, jangan melakukan hubungan suami-istri.

Risiko
Apa yang menjadi faktor risiko kanker mulut rahim? Menurut dr Nasdaldy, wanita yang sudah menikah atau memulai aktivitas seksual pada usia muda (kurang dari 18 tahun) memiliki risiko terkena kanker mulut rahim. Risiko yang sama dapat dialami oleh wanita yang berganti-ganti pasangan seks. Yakni, wanita yang mempunyai banyak pasangan seks atau suaminya mempunyai banyak pasangan seks.

Mereka yang berisiko terkena kanker rahim lainnya adalah wanita yang sering menderita infeksi di daerah kelamin, yang banyak melahirkan anak, dan wanita perokok. ''Wanita perokok mempunyai risiko dua kali lebih besar dari pada wanita bukan perokok,'' tuturnya.

Pencegahan
Mencegah jauh lebih baik dari pada mengobati. Itu benar, meski tidak mudah menerapkannya. Masalahnya, masih banyak wanita yang enggan memeriksakan diri ke dokter kandungan meskipun memiliki berbagai gejala terkena kanker mulut rahim. Padahal, jangankan wanita sudah memiliki gejala terkena servick, wanita yang sehat pun perlu memeriksakan diri agar bisa dideteksi sejak dini.

Pencegahan, menurut Nasdaldy, dapat dilakukan dengan tiga strategi: primer, sekunder, dan tertier. Pencegahan primer diperlukan pada semua populasi yang memiliki risiko terkena kanker mulut rahim. Caranya, dengan memberikan penyuluhan. ''Bukan hanya medis, tapi bisa di sekolah-sekolah karena banyak yang tidak tahu dan tidak peduli,'' tuturnya.

Pencegahan sekunder juga diperlukan pada orang yang tidak memiliki gejala. Ini agar angka kejadian dapat ditekan dan memungkinkan pengobatan sedini mungkin. Pengobatan lebih awal, selain biayanya sedikit, hasilnya pun lebih baik. Sedangkan pencegahan tertier dilakukan pada orang yang sudah terkena penyakit ini.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk pencegahan primer pada penderita serviks. Namun yang penting adalah menurunkan faktor risiko. Misalnya, menghilangkan perilaku seksual yang mengakibatkan terpapar dengan infeksi human papilloma virus (HPV). ''Perempuan lebih rentan terkena infeksi HPV,'' ujarnya.

Tidak kalah pentingnya dengan faktor nutrisi. Menurut dokter spesialis ini orang dengan gizi yang bagus lebih mudah mencegah serangan penyakit ini. Harus diingat, tidak ada pantangan makanan bagi penderita kanker. Karena itu tidak benar pernyataan yang mengatakan bahwa penderita kanker tidak boleh makan daging. ''Itu mitos,'' ucapnya.

Zat gizi, kata dia, sangat diperlukan untuk pencegahan penyakit ini. Makanan yang baik untuk dikonsumsi adalah caretenoids, vitamin A, retinoids, vitamin C, vitamin E, dan folat. Sayuran hijau tua dan kuning juga baik untuk meningkatkan gizi.

Selain menurunkan faktor risiko dan nutrisi, pencegahan primer juga perlu dengan vaksinasi. Imunisasi, kata Nasdaldy, dilakukan pada usia muda sebelum aktif melakukan hubungan seksual dan masih dalam tahap pengembangan.

Vaksin pencegahan bertujuan membentuk antibodi dan diberikan pada orang sehat. Vaksin pengobatan diberikan pada orang yang sudah terinfeksi HVP dan stimulasi sistem imunitas.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan, vaksin sebaiknya diberikan pertama kali dalam lima tahun setelah aktif berhubungan seksual atau usia 25 tahun sampai usia 65 tahun. Frekuensi vaksinasi, saran badan dunia itu, dilakukan 2 - 3 tahun sekali dengan catatan dua kali berturut-turut negatif.

Kamis, 04 November 2010

DIMANAKAH NURANI??

Share

      Nuansa syahdu alam semesta mengalun bersama tangisan-tangisan manusia yang begitu memilukan hati. Entah apa yang sedang terjadi di negara kita ini. Bencana alam yang terus menerpa, dimulai dari tsunami di Aceh, banjir bandang di berbagai daerah, longsor, gempa bumi, dan sebagainya, secara tidak langsung telah memberikan peringatan kepada bangsa kita yang kian hari kian terpuruk. Entah mengapa, seiring dengan bencana alam yang terus menerpa bangsa ini, masalah-masalah sosial, politik, ekonomi, dan di berbagai bidang lainnya terus meningkat.

        Korupsi yang tak kunjung henti seakan menjadi sebuah pertanda bahwa bangsa ini memang sudah tak bermoral. Bagaimana tidak, di balik tangisan-tangisan pilu para korban bencana alam masih ada saja sebagian kelompok yang lebih mementingkan kepentingan diri mereka sendiri daripada kepentingan orang lain. Dimanakah nurani bangsa ini??? Apakah ia tersembunyi di balik luasnya langit yang tiada bertepi itu? Ataukah mengalir bersama air mata yang telah tertetes itu???Entahlah.

       Seharusnya kita sadar bahwa adanya bencana alam yang terus menerpa merupakan indikasi kemurkaan Tuhan terhadap bangsa ini. Namun di balik kemurkaan itu, Tuhan ingin mengajari kita tentang arti kepedulian, tentang perlunya kebersamaan, yang semakin lama tidak tercirikan oleh bangsa ini. Entah mengapa bangsa ini tidak mengerti akan arti yang diindikasikan itu. Bangsa ini sibuk dengan pertengkaran-pertengkaran yang tak pernah berakhir. Ya ..., bangsa ini bisa dikatakan mempunyai kebiasaan membenturkan kepalanya ke tembok. Bangsa ini telah salah dalam menyikapi perbedaan dan menjadikannya sebagai sesuatu yang terus dipermasalahkan dan diperdebatkan. Dan hal ini telah memecah belah ummat. Padahal Allah telah berfirman dalam Surat Al-Imran ayat 13 : “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali(agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu(masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara, dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk“. Dari ayat tersebut terindikasikan bahwa kita telah kembali ke masa Jahiliyah dan kita telah kufur terhadap nikmat Allah. Perbedaan adalah nikmat, dan pada dasarnya semua manusia itu sama di hadapan Allah, yang membedakan hanyalah ketaqwaannya.“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal“(Q.S Al-Hujurat :13).

          Bangsa Indonesia mayoritas beragama Islam. Namun, tampaknya bangsa ini adalah Negara Islam yang paling banyak melanggar nilai keIslaman itu sendiri. Maraknya pornografi di Indonesia semakin menjadi-jadi, apalagi setelah terbitnya Majalah Playboy yang merupakan icon pornografi di dunia. Selain masalah-masalah eksternal tsb, ummat Islam juga mengalami masalah-masalah internal. Rasulullah pernah berkata bahwa ummat islam akan terpecah menjadi 73 golongan dan hanya 1 golonganlah yang benar, yaitu yang mengikuti Qur’an dan Sunnah. Akan tetapi, hal ini tampaknya telah salah diartikan oleh ummat Islam. Masing-masing kelompok mengklaim dirinya lah yang benar, dan tak jarang pula kafir mengkafirkan kelompok/mazhab yang lainnya. Na’udzubillahi min dzalik. Padahal Allah sangat membenci kaum yang suka memvonis. Ya ..., mungkin bangsa kita saat ini telah kehilangan nuraninya. Mungkin karena dunia telah menyilaukan mata kita semua, hingga kita tak mampu melihat dunia yang sesungguhnya, dunia yang akan ada setelah dunia ini berakhir. Ya ..., mata hati ini telah terkelilingi oleh setan-setan yang selalu membisikkan kemungkaran, hingga kita tidak bisa melihat apa yang seharusnya terlihat. 
         Bangsa ini tengah terpuruk. Namun yakinlah bahwa setelah keterpurukan akan ada kebangkitan. Entah apakah kita yang akan membangun imperialisme kebangkitan itu? Ataukah generasi yang akan menggantikan kita? Yang pasti, orang-orang yang akan membangun kebangkitan itu adalah orang-orang yang berkarakter cinta, selalu tegas terhadap kekafiran, dan tak pernah takut dicela oleh orang-orang yang suka mencela, seperti yang terisyaratkan dalam surat Al-Maidah ayat 54 : “Hai orang-orang yang beriman, barang siapa diantara kamu murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang-orang mu’min dan keras terhadap yang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui.” Apakah kita dudah termasuk di dalamya??? Tanyakanlah pada nuranimu ..........