Mini Tenis merupakan modifikasi dari Tenis yang sebenarnya, dimana lapangan, raket dan bolanya serta aturannya dibuat sederhana sekali. Permainan ini dapat dimainkan di lapangan mana saja, di jalanan, di taman atau di lahan yang permukaannya datar. Raketnya terbuat dari plastic yang telah di produksi di Indonesia. Bentuknya seperti pedel, sedangkan bola yang digunakan adalah bola yang tekanannya kurang atau bole teknis bekas yang gembos. Sedangkan aturannya dipermudah dengan hitungan yang tidak seperti teknis sebenarnya dimana pemain yang lebih dahulu mendapat angka 1-1 adalah pemenangnya, jika terjadi 10-10 sama maka harus selisih 2 (dua). Masih ada anggapan teknis adalah olahraga yang mahal, susah dan hanya dimainkan oleh kalangan tertentu, sehingga perkembangan olah ini tidak maksimal. Dengan Mini Tenis kesan olahraga mahal terhadap teknis kita harapkan dapat berubah karena peralatan mini teknis sangat terjangkau oleh semua kalangan, dan dapat dimainkan dimana saja. Dengan Mini Tenis juga diharapkan kesan bahwa teknis itu susah dan sukar dipelajari akan hilang karena main Mini Tenis dapat dilatih dalam waktu relatif singkat, dalam beberapa jam saja orang dapat bermain Mini Tenis. Dan semua kalangan dapat memainkan Mini Tenis dari yang muda sampai orang tua. Raketnya dapat dibuat dari kayu dan triplek bekas sehingga tidak ada alasan untuk tidak bermain Mini Tenis. Kita tahu banyak anak-anak yang lebih suka bermain cabang olahraga seperti sepakbola, bola basket atau cabang-cabang lainnya, kenapa anak-anak enggan belajar Tenis, karena Tenis pertama kali belajar sangatlah kurang menarik dan kurang menyenangkan, kita mengharapkan melalui Mini Tenis ini mereka akan lebih tertarik bermain teknis lapangan. Untuk dapat menarik anak-anak tersebut kita membagi tahapan latihan menjadi dua:
1. Tahap Pengenalan
Tujuan dan sasaran dari tahapan ini adalah:
a. Memperkenalkan sedini mungkin olahraga tenis
b. Menumbuhkan serta menanamkan rasa senang dan cinta pada permainan tenis
c. Memperkenalkan sarana dan prasarana tenis
d. Membentuk koordinasi, keseimbangan dan reaksi yang baik seorang murid.
e. Memperkenalkan pukulan-pukulan dasar dari permainan tenis.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
1. Bentuk latihan harus fun
Setelah selesai tahap pengenalan ini, kita harapkan tujuan dan sasaran kita tercapai sehingga dengan sendirinya murid-murid akan mudah untuk melanjutkan pada tahap selanjutnya yaitu tahap permainan.
2. Tahap Permainan
Tujuan dan sasaran dari tahap ini adalah :
a. Memberi pengertian dan aturan permainan Mini Tenis (Tenis)
b. Dapat melakukan teknik dasar pukulan tenis
c. Aktif mengikuti perlombaan dan pertandingan Mini Tenis
Untuk mencapai tujuan dan sasaran dari tahap ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1. Metode pelatihan yang tidak membosankan
2. Bentuk latihan harus tetap fun game
3. Bentuk drill dalam latihan harus tetap menarik
4. Latihan sudah mengarah pada permainan Mini Tenis (Tenis)
5. Membentuk atau membuat arena permainan / perlombaan dan mengadakan pertandingan dari tingkat kelurahan sampai dengan nasional
Dengan mengikuti tahap latihan ini kita harapkan murid-murid sekolah dasar dapat menyenangi olahraga tenis dari diri sendiri bukan lagi karena kemauan orang tua, sehingga mereka tidak akan beralih ke cabang olahraga lain.
Tahap Pengenalan
Dalam tahap ini ada 4 macam permainan yaitu:
1. Permainan tanpa bola dan raket
2. Permainan dengan bola
3. Permainan dengan raket
4. Permainan dengan bola dan raket
Tahap Pengenalan
Dalam tahap ini ada 4 macam permainan yaitu:
1. Permainan tanpa bola dan raket
2. Permainan dengan bola
3. Permainan dengan raket
4. Permainan dengan bola dan raket
Berikut ini akan diberikan contoh-contoh dari permainan tersebut diatas.
I. Permainan Tanpa Bola dan Raket
Permainan 1
Nama Permainan : Menjahit
Tujuan Permainan : Untuk melatih kerjasama, tanggung jawab serta reaksi anak didik
Bentuk permainan:
Anak-anak dibagi dalam beberapa regu, jumlah anak setiap regu harus sama. Contoh dibawah ini adalah satu regu dlepan orang, ada empat regu. Setiap anggota regu berpegangan tangan, dan setiap pegangan diberi nomor, dimulai dari sebelah kanan. Empat regu berdiri membentuk empat persegi panjang. Kemudian guru menyebut salah satu nomor, dan anak murid yang nomornya disebut mengangkat pegangannya, dan selanjutnya anak yang paling ujung baik sebelah kanan maupun sebelah kiri masuk ke dalam lorong pegangan temannya dari depan, dan pegangannya tidak boleh lepas sehingga nanti akan membentuk barisan kembali. Pemenangnya adalah regu yang lebih dahulu membentuk barisan kembali. Anak murid dapat berpindah tempat di reg
Tujuan Permainan : Untuk melatih kerjasama, tanggung jawab serta reaksi anak didik
Bentuk permainan:
Anak-anak dibagi dalam beberapa regu, jumlah anak setiap regu harus sama. Contoh dibawah ini adalah satu regu dlepan orang, ada empat regu. Setiap anggota regu berpegangan tangan, dan setiap pegangan diberi nomor, dimulai dari sebelah kanan. Empat regu berdiri membentuk empat persegi panjang. Kemudian guru menyebut salah satu nomor, dan anak murid yang nomornya disebut mengangkat pegangannya, dan selanjutnya anak yang paling ujung baik sebelah kanan maupun sebelah kiri masuk ke dalam lorong pegangan temannya dari depan, dan pegangannya tidak boleh lepas sehingga nanti akan membentuk barisan kembali. Pemenangnya adalah regu yang lebih dahulu membentuk barisan kembali. Anak murid dapat berpindah tempat di reg
Permainan 2
Nama Permainan : Mengejar Tikus
Tujuan Permainan : Melatih keseimbangan, kecepatan serta kerjasama anak didik
Bentuk permainan:
Anak didik berdiri diatas garis lapangan tenis, satu orang menjadi kucing yang lainnya menjadi tikus, kucing mengejar tikus, larinya harus diatas garis. Setiap tikus yang tersentuh oleh kucing atau tertangkap akan menjadi ekornya kucing, sehingga ekor kucing akan menjadi panjang. Permainan selesai setelah semua tikus tertangkap.
Variasi Permainan:
Permainan ini dapat diwariskan dengan cara, jika tertangkap tikus dimsaukkan ke kandang (dikeluarkan dari permainan), sehingga nantinya hanya tinggal satu kucing dan satu tikus dalam permainan tersebut.
Nama Permainan : Mencari Rumah
Tujuan Permainan : Melatih reaksi, kecepatan serta pengambilan keputusan anak didik.
Bentuk Permainan :
Anak didik dibagi beberapa regu, setiap regu terdiri dari tiga orang. Dua orang di setiap regu berpegangan tangan sementara yang satu lagi berdiri diantara kedua temannya (di dalam pegangan). bagi anak didik yang tidak dapat teman, berarti anak ini tidak punya rumah, dengan aba-aba dari guru anak didik yang ada di tengah harus berpindah tempat (rumah), sementara yang anak didik yang tidak punya rumah juga harus mencari tempat yang untuk tinggal. Sehingga ada anak didik yang nantinya tidak dapat rumah.
Variasi Permainan :
Anak didik yang ditengah harus bergantian, dan bagi anak yang tidak dapat rumah sampai tiga kali harus diberi hukuman.
Tujuan Permainan : Melatih keseimbangan, kecepatan serta kerjasama anak didik
Bentuk permainan:
Anak didik berdiri diatas garis lapangan tenis, satu orang menjadi kucing yang lainnya menjadi tikus, kucing mengejar tikus, larinya harus diatas garis. Setiap tikus yang tersentuh oleh kucing atau tertangkap akan menjadi ekornya kucing, sehingga ekor kucing akan menjadi panjang. Permainan selesai setelah semua tikus tertangkap.
Variasi Permainan:
Permainan ini dapat diwariskan dengan cara, jika tertangkap tikus dimsaukkan ke kandang (dikeluarkan dari permainan), sehingga nantinya hanya tinggal satu kucing dan satu tikus dalam permainan tersebut.
Nama Permainan : Mencari Rumah
Tujuan Permainan : Melatih reaksi, kecepatan serta pengambilan keputusan anak didik.
Bentuk Permainan :
Anak didik dibagi beberapa regu, setiap regu terdiri dari tiga orang. Dua orang di setiap regu berpegangan tangan sementara yang satu lagi berdiri diantara kedua temannya (di dalam pegangan). bagi anak didik yang tidak dapat teman, berarti anak ini tidak punya rumah, dengan aba-aba dari guru anak didik yang ada di tengah harus berpindah tempat (rumah), sementara yang anak didik yang tidak punya rumah juga harus mencari tempat yang untuk tinggal. Sehingga ada anak didik yang nantinya tidak dapat rumah.
Variasi Permainan :
Anak didik yang ditengah harus bergantian, dan bagi anak yang tidak dapat rumah sampai tiga kali harus diberi hukuman.
II. Permainan Hanya Dengan Bola
Permainan I Nama Permainan : Balapan Es Krim
Tujuan Permainan : Melatih keseimbangan anak didik
Bentuk permainan:
Setiap anak didik memegang bola seperti memegang es krim, kemudian guru memberikan aba-aba mulai dan anak didik saling berlomba membawa bola tersebut sampai batas yang telah ditentukan, jika bolanya jatuh anak didik tidak boleh meneruskan perlombaan, pemenangnya adalah anak yang pertama masuk ke garis finish.
Variasi Permainan :
Dibuat perlombaan untuk beregunya.
Permainan 2
Nama Permainan : Hujan Bole
Tujuan Permainan : Melatih reaksi, kecepatan, serta kerja sama anak didik.
Bentuk permainan :
Anak dibagi dua regu yang sama, satu regu berdiri di dalam lapangan tenis sebelah kanan, regu yang satu lagi berdiri di sebelah kiri, dan dibatasi oleh net. Kemudian setiap regu diberi bola masing-masing 15 bola, berarti jumlah bola adalah 30 bola. Kemudian guru memberi aba-aba, dan anak didik segera melempar bolanya ke arah lawan, setelah dirasakan cukup guru memberikan aba-aba berhenti. Kemudian anak didik mengumpulkan dan menghitung jumlah bola masing-masing regu. Regu yang mempunyai jumlah bola paling sedikit adalah pemenangnya. Variasi Permainan:
Pembatas antara regu dibuat lebih tinggi.
Permainan 3
Nama Permainan : Melempar Ular
Tujuan Permainan : Melatih akurasi, kerja sama, dan kecepatan anak didik
Bentuk Permainan:
Anak didik dibagi beberapa regu yang jumlahnya sama, masing-masing anggota regu memegang bola, di depan setiap regu kurang lebih dengan jarak dua atau tiga meter terdapat sebuah dus kosong. Dengan silih berganti setiap anggota regu melempar dus yang ada di depan mereka. Regu yang menang adalah regu yang dusnya sampai lebih dahulu di batas yang telah ditentukan. Variasi Permainan :
Meletakkanb lebih dari satu dus untuk setiap regu.
Nama Permainan : Hujan Bole
Tujuan Permainan : Melatih reaksi, kecepatan, serta kerja sama anak didik.
Bentuk permainan :
Anak dibagi dua regu yang sama, satu regu berdiri di dalam lapangan tenis sebelah kanan, regu yang satu lagi berdiri di sebelah kiri, dan dibatasi oleh net. Kemudian setiap regu diberi bola masing-masing 15 bola, berarti jumlah bola adalah 30 bola. Kemudian guru memberi aba-aba, dan anak didik segera melempar bolanya ke arah lawan, setelah dirasakan cukup guru memberikan aba-aba berhenti. Kemudian anak didik mengumpulkan dan menghitung jumlah bola masing-masing regu. Regu yang mempunyai jumlah bola paling sedikit adalah pemenangnya. Variasi Permainan:
Pembatas antara regu dibuat lebih tinggi.
Permainan 3
Nama Permainan : Melempar Ular
Tujuan Permainan : Melatih akurasi, kerja sama, dan kecepatan anak didik
Bentuk Permainan:
Anak didik dibagi beberapa regu yang jumlahnya sama, masing-masing anggota regu memegang bola, di depan setiap regu kurang lebih dengan jarak dua atau tiga meter terdapat sebuah dus kosong. Dengan silih berganti setiap anggota regu melempar dus yang ada di depan mereka. Regu yang menang adalah regu yang dusnya sampai lebih dahulu di batas yang telah ditentukan. Variasi Permainan :
Meletakkanb lebih dari satu dus untuk setiap regu.
III. Permainan Hanya Dengan Raket
Nama Permainan : Merebut Raket
Tujuan Permainan : Melatih kecepatan, reaksi, kelincahan serta pengambilan keputusan
Bentuk Permainan:
Anak didik berdiri saling berhadapan, masing-masing anak memegang raket dan meletakkannya di bagian belakang, seperti meletakkan keris, kemudian dengan aba-aba guru anak didik saling berusaha untuk mengambil keris (raket) lawannya, siapa yang lebih dahulu mendapatkan raket lawannya adalah pemenangnya.
Variasi Permainan :
Setiap anak didik diberi pengawal dan berusaha untuk mencegah lawannya mengambil keris (raket).
Permainan 2
Nama Permainan : Berebut Senjata
Tujuan Permainan : Melatih kecepatan, reaksi, dan kelincahan anak didik
Bentuk Latihan:
Anak didik berdiri membuat lingkaran yang besar, kemudian guru meletakkan raket di tengah-tengah lingkaran dengan jumlah raket yang kurang dari jumlah anak didik. Anak didik lalu berbalik membelakangi raket, dan guru memberikan aba-aba untuk segera anak didik mengambil raket. Bagi anak didik yang tidak mendapatkan raket dinyatakan sebagai yang kalah. Variasi Permainan :
Anak didik berdiri sejajar di dinding lapangan, kemudian guru meletakkan raket secara acak di sisi lapangan yang lain. Dengan memberikan aba-aba, anak didik segera mencari raket, bagi yang tidak dapat menemukan raket dinyatakan kalah.
Permainan 3
Nama Permainan : Balapan Kuda Lumping
Tujuan Permainan : Melatih kerja sama, kecepatan anak didik
Bentuk Permainan :
Anak didik dibagi beberapa regu yang berjumlah sama, setiap anggota regu memegang raket dan meletakkan seperti kuda lumping. Masing-masing regu berbaris berjajar dengan tangan kanan anak didik memegang kepala raket, sementara tangan kiri memegang ekor raket temannya yang berada di depan. Kemudian dengan aba-aba dari guru setiap regu berjalan / berlari menuju garis finish, dengan tidak melepaskan pegangan raketnya. Regu yang lebih dahulu sampai finish adalah pemenangnya.
Variasi Permainan :
Guru meletakkan kuda lumping (raket), di tempat yang jauh dari anak didik, setelah diberi aba-aba anak didik segera mencari kuda lumpingnya (raket), dan segera kembali ke garis finish.
IV. Permainan Raket dan Bola
Nama Permainan : Berebut Senjata
Tujuan Permainan : Melatih kecepatan, reaksi, dan kelincahan anak didik
Bentuk Latihan:
Anak didik berdiri membuat lingkaran yang besar, kemudian guru meletakkan raket di tengah-tengah lingkaran dengan jumlah raket yang kurang dari jumlah anak didik. Anak didik lalu berbalik membelakangi raket, dan guru memberikan aba-aba untuk segera anak didik mengambil raket. Bagi anak didik yang tidak mendapatkan raket dinyatakan sebagai yang kalah. Variasi Permainan :
Anak didik berdiri sejajar di dinding lapangan, kemudian guru meletakkan raket secara acak di sisi lapangan yang lain. Dengan memberikan aba-aba, anak didik segera mencari raket, bagi yang tidak dapat menemukan raket dinyatakan kalah.
Permainan 3
Nama Permainan : Balapan Kuda Lumping
Tujuan Permainan : Melatih kerja sama, kecepatan anak didik
Bentuk Permainan :
Anak didik dibagi beberapa regu yang berjumlah sama, setiap anggota regu memegang raket dan meletakkan seperti kuda lumping. Masing-masing regu berbaris berjajar dengan tangan kanan anak didik memegang kepala raket, sementara tangan kiri memegang ekor raket temannya yang berada di depan. Kemudian dengan aba-aba dari guru setiap regu berjalan / berlari menuju garis finish, dengan tidak melepaskan pegangan raketnya. Regu yang lebih dahulu sampai finish adalah pemenangnya.
Variasi Permainan :
Guru meletakkan kuda lumping (raket), di tempat yang jauh dari anak didik, setelah diberi aba-aba anak didik segera mencari kuda lumpingnya (raket), dan segera kembali ke garis finish.
IV. Permainan Raket dan Bola
Permainan 1
Nama Permainan : Balapan Mobil
Tujuan Permainan : Melatih kecepatan, akurasi, serta keseimbangan anak didik
Bentuk Permainan :
Setiap anak didik memegang satu raket dan satu bola, kemudian semua murid berdiri di garis start, dan meletakkan bola diatas lapangan. Lalu bola didorong dengan bagian dalam raket sampai garis finish. Pemenangnya adalah anak didik yang lebih dahulu mencapai garis finish. Variasi Permainan :
Dibuat jalur yang berkelok-kelok.
Nama Permainan : Balapan Mobil
Tujuan Permainan : Melatih kecepatan, akurasi, serta keseimbangan anak didik
Bentuk Permainan :
Setiap anak didik memegang satu raket dan satu bola, kemudian semua murid berdiri di garis start, dan meletakkan bola diatas lapangan. Lalu bola didorong dengan bagian dalam raket sampai garis finish. Pemenangnya adalah anak didik yang lebih dahulu mencapai garis finish. Variasi Permainan :
Dibuat jalur yang berkelok-kelok.
Permainan 2
Nama Permainan : Membawa Bakpao
Tujuan Permainan : Melatih kerjasama, kelincahan, serta kecepatan anak didik.
Bentuk Permainan :
Anak didik dibagi menjadi beberapa regu, setiap regu berjumlah tiga orang. Masing-masing anggota regu memegang raket dan dua bola, bola disusun diantara raket dan raket hanya dipegang dengan salah satu tangan. Kemudian dengan aba-aba dari guru setiap regu berlari/berjalan sampai garis finish. Pemenangnya adalah regu yang lebih dahulu sampai ke garis finish.
Variasi Permainan :
Setiap regu diberi bola lebih dari sepuluh kemudian setiap regu harus memindahkan bola tersebut, pemenangnya adalah regu yang lebih dahulu memindahkan bola.
Permainan 3
Nama Permainan : Bermain Bowling
Tujuan Permainan : Melatih akurasi anak didik
Bentuk Permainan :
Anak didik dibagi menjadi beberapa kelompok dengan jumlah yang sma. Raket disusun seperti permainan bowling kemudian dengan jarak yang telah ditentukan oleh guru, murid berusaha menjatuhkan raket dengan menggelindingkan bola, pemenangnya adalah regu yang lebih dahulu menjatuhkan raket.
Variasi Permainan :
Selain menggelindingkan bola anak didik diperbolehkan melempar raket.
Nama Permainan : Membawa Bakpao
Tujuan Permainan : Melatih kerjasama, kelincahan, serta kecepatan anak didik.
Bentuk Permainan :
Anak didik dibagi menjadi beberapa regu, setiap regu berjumlah tiga orang. Masing-masing anggota regu memegang raket dan dua bola, bola disusun diantara raket dan raket hanya dipegang dengan salah satu tangan. Kemudian dengan aba-aba dari guru setiap regu berlari/berjalan sampai garis finish. Pemenangnya adalah regu yang lebih dahulu sampai ke garis finish.
Variasi Permainan :
Setiap regu diberi bola lebih dari sepuluh kemudian setiap regu harus memindahkan bola tersebut, pemenangnya adalah regu yang lebih dahulu memindahkan bola.
Permainan 3
Nama Permainan : Bermain Bowling
Tujuan Permainan : Melatih akurasi anak didik
Bentuk Permainan :
Anak didik dibagi menjadi beberapa kelompok dengan jumlah yang sma. Raket disusun seperti permainan bowling kemudian dengan jarak yang telah ditentukan oleh guru, murid berusaha menjatuhkan raket dengan menggelindingkan bola, pemenangnya adalah regu yang lebih dahulu menjatuhkan raket.
Variasi Permainan :
Selain menggelindingkan bola anak didik diperbolehkan melempar raket.
Tahap Permainan
Pada tahap ini anak didik sudah diarahkan kepada permainan Mini Tenis yang sebenarnya. Dibawah ini diberikan beberapa contoh latihan: Kita mulai dengan metode Buddy Teaching / Practice and Task, sesuai dengan prinsip melatih progressing yaitu dari yang paling mudah ke yang paling sulit.
1. Latihan I
Anak dibariskan saling berhadapan di depan net lapangan Mini Tenis, setiap anak memegang sebuah bola, kemudian mereka saling lempar tangkap bola, bola ditangkap setelah pantulan dua kali dan setelah lancar, diteruskan dengan satu kali pantulan. Bola harus dilempar dari bawah lengan, dan melewati atas net.
2. Langkah II
Setelah anak mulai lancar, maka seterusnya di depan anak didik diletakkan target mulai dari yang paling besar sampai yang paling kecil. Kemudian anak didik saling melempar target tersebut. Target diletakkan kira-kira dua meter dari net (lihat gambar). Anak-anak terus latihan melempar target sampai mereka betul-betul sudah bisa mengontrol arah lemparannya, sehingga mendapatkan akurasi yang bagus.
3. Latihan III
Setelah mendapatkan akurasi yang bagus dengan lemparannya, maka selanjutnya satu orang anak didik diberikan raket mini teknis, sementara anak didik yang lain memegang satu bola, dan target tetap diletakkan di depan mereka (targetnya adalah bola), pemain yang memegang bola melemparkan bola tersebut ke arah pasangannya dengan sasaran target namun tidak lagi berusaha untuk mengenakan target. Kemudian pemain yang memegang raket menangkap bola tersebut dengan tangan yang tidak memegang raket. Selanjutnya bola tersebut diletakkan di atas raket dan tanpa menyentuh bola dan dengan tangan anak didik maju ke depan net sambil mengayunkan raket, dimana diatasnya terdapat bole, ke arah target. Latihan ini dilakukan bergantian sampai anak didik merasa lancar.
4. Langkah IV
Sama seperti langkah ketiga, namun perbedaannya adalah anak didik tidak lagi maju ke depan net, tetapi mengayunkan raket yang ada bola diatasnya dari tempat mereka menangkap bola. Ini juga dilakukan silih berganti, sehingga mereka merasakan ayunan raket yang gerakannya berpangkal pada bahu.
5. Langkah V
Setelah dianggap sudah menguasai langkah keempat, maka selanjutnya sama seperti langkah keempat, namun pada langkah ini bola tidak ditangkap dengan tangan yang tidak memegang raket, tetapi berusaha menahan dan mengontrol lemparan bola dari temannya diatas raket. Setelah bola dapat dikuasai dengan baik diatas raket, selanjutnya diayunkan ke arah target tanpa maju ke depan net. Ini dilakukan silih berganti.
6. Langkah VI
Sama seperti langkah kelima, namun pada langkah ini anak didik masing-masing sudah memegang raket dan selanjutnya melakukan gerakan seperti langkah kelima yaitu dengan saling menahan dan mengontrol bola diatas raket dan mengayunkannya ke arah target. Langkah ini harus benar-benar dilatih sehingga akan memudahkan anak didik dalam mengikuti langkah-langkah berikutnya.
7. Langkah VII
Setelah lancar dengan langkah keenam, maka selanjutnya salah satu anak didik memegang raket di tangan yang dominan dan bola ditangan yang tidak memegang raket, sementara anak yang satu bersiap untuk menangkap bola yang dipikul oleh temannya dengan cara bola dipantulkan ke lantai lebih dahulu kemudian dipikul / didorong ke arah target dengan melewati net. Dilakukan bergantian sampai anak didik mendapatkan akurasi yang bagus.
8. Langkah VIII
Sama seperti langkah ketujuh, namun bola setelah dipantulkan tidak ditangkap oleh pasangannya melainkan dipikul / didorong kembali melewati net dan ke arah target. Sementara pasangannya menangkap bola tersebut, dan dimulai lagi dengan memukul / mendorong bola dengan cara memantaulkan lebih dahulu ke lantai melewati net serta ke arah target dan kemudian pasangannya langsung mengembalikan bola tersebut setelah memantul di lantai dengan cara memukul / mendorong bola melewati net dan ke arah target, kemudian ditangkap lagi. Latihan ini harus diulang-ulang, sehingga nantinya anak didik akan segera bisa bermain Mini Tenis. Langkah ini kemudian ditingkatkan faktor kesulitannya dengan cara, anak didik menangkap dan memukul / mendorong bola lebih dari sekali sampai mereka dapat memainkan bola berdua selama mungkin. Setelah langkah tersebut dilakukan maka guru dapat memberikan variasi-variasi latihan yang bersifat menyenangkan. Berikut ini kami berikan beberapa contoh latihan dalam tahap permainan.
Pada tahap ini anak didik sudah diarahkan kepada permainan Mini Tenis yang sebenarnya. Dibawah ini diberikan beberapa contoh latihan: Kita mulai dengan metode Buddy Teaching / Practice and Task, sesuai dengan prinsip melatih progressing yaitu dari yang paling mudah ke yang paling sulit.
1. Latihan I
Anak dibariskan saling berhadapan di depan net lapangan Mini Tenis, setiap anak memegang sebuah bola, kemudian mereka saling lempar tangkap bola, bola ditangkap setelah pantulan dua kali dan setelah lancar, diteruskan dengan satu kali pantulan. Bola harus dilempar dari bawah lengan, dan melewati atas net.
2. Langkah II
Setelah anak mulai lancar, maka seterusnya di depan anak didik diletakkan target mulai dari yang paling besar sampai yang paling kecil. Kemudian anak didik saling melempar target tersebut. Target diletakkan kira-kira dua meter dari net (lihat gambar). Anak-anak terus latihan melempar target sampai mereka betul-betul sudah bisa mengontrol arah lemparannya, sehingga mendapatkan akurasi yang bagus.
3. Latihan III
Setelah mendapatkan akurasi yang bagus dengan lemparannya, maka selanjutnya satu orang anak didik diberikan raket mini teknis, sementara anak didik yang lain memegang satu bola, dan target tetap diletakkan di depan mereka (targetnya adalah bola), pemain yang memegang bola melemparkan bola tersebut ke arah pasangannya dengan sasaran target namun tidak lagi berusaha untuk mengenakan target. Kemudian pemain yang memegang raket menangkap bola tersebut dengan tangan yang tidak memegang raket. Selanjutnya bola tersebut diletakkan di atas raket dan tanpa menyentuh bola dan dengan tangan anak didik maju ke depan net sambil mengayunkan raket, dimana diatasnya terdapat bole, ke arah target. Latihan ini dilakukan bergantian sampai anak didik merasa lancar.
4. Langkah IV
Sama seperti langkah ketiga, namun perbedaannya adalah anak didik tidak lagi maju ke depan net, tetapi mengayunkan raket yang ada bola diatasnya dari tempat mereka menangkap bola. Ini juga dilakukan silih berganti, sehingga mereka merasakan ayunan raket yang gerakannya berpangkal pada bahu.
5. Langkah V
Setelah dianggap sudah menguasai langkah keempat, maka selanjutnya sama seperti langkah keempat, namun pada langkah ini bola tidak ditangkap dengan tangan yang tidak memegang raket, tetapi berusaha menahan dan mengontrol lemparan bola dari temannya diatas raket. Setelah bola dapat dikuasai dengan baik diatas raket, selanjutnya diayunkan ke arah target tanpa maju ke depan net. Ini dilakukan silih berganti.
6. Langkah VI
Sama seperti langkah kelima, namun pada langkah ini anak didik masing-masing sudah memegang raket dan selanjutnya melakukan gerakan seperti langkah kelima yaitu dengan saling menahan dan mengontrol bola diatas raket dan mengayunkannya ke arah target. Langkah ini harus benar-benar dilatih sehingga akan memudahkan anak didik dalam mengikuti langkah-langkah berikutnya.
7. Langkah VII
Setelah lancar dengan langkah keenam, maka selanjutnya salah satu anak didik memegang raket di tangan yang dominan dan bola ditangan yang tidak memegang raket, sementara anak yang satu bersiap untuk menangkap bola yang dipikul oleh temannya dengan cara bola dipantulkan ke lantai lebih dahulu kemudian dipikul / didorong ke arah target dengan melewati net. Dilakukan bergantian sampai anak didik mendapatkan akurasi yang bagus.
8. Langkah VIII
Sama seperti langkah ketujuh, namun bola setelah dipantulkan tidak ditangkap oleh pasangannya melainkan dipikul / didorong kembali melewati net dan ke arah target. Sementara pasangannya menangkap bola tersebut, dan dimulai lagi dengan memukul / mendorong bola dengan cara memantaulkan lebih dahulu ke lantai melewati net serta ke arah target dan kemudian pasangannya langsung mengembalikan bola tersebut setelah memantul di lantai dengan cara memukul / mendorong bola melewati net dan ke arah target, kemudian ditangkap lagi. Latihan ini harus diulang-ulang, sehingga nantinya anak didik akan segera bisa bermain Mini Tenis. Langkah ini kemudian ditingkatkan faktor kesulitannya dengan cara, anak didik menangkap dan memukul / mendorong bola lebih dari sekali sampai mereka dapat memainkan bola berdua selama mungkin. Setelah langkah tersebut dilakukan maka guru dapat memberikan variasi-variasi latihan yang bersifat menyenangkan. Berikut ini kami berikan beberapa contoh latihan dalam tahap permainan.
Permainan 1
Nama Permainan : Membersihkan Lapangan
Tujuan Permainan : Melatih kerjasama, koordinasi serta kecepatan
Bentuk Permainan :
Terdiri empat anak didik (satu orang pemberi, satu pemukul, satu penjaga net, satu penjaga pagar). Pemberi memberikan bola kepada pemukul, penjaga berteriak ?kanan atau kiri, pendek atau dalam, tinggi atau rendah? dan pemukul harus memukul bola sesuai dengan yang diteriakkan sementara satu lagi menangkap bola dan memasukkannya ke dalam keranjang. Regu yang pertama menghabiskan bola dan memasukkan ke keranjang itulah yang menang. Anak didik bergantian posisinya.
Permainan 2
Nama Permainan : Servis dari Bawah Lengan
Tujuan Latihan : Melatih akurasi servis bawah lengan.
Bentuk Permainan :
Anak didik melakukan 10 pukulan servis bawah lengan dimulai dari dekat net dan bergerak mundur menjauhi net. Gunakan sasaran. Anak didik yang pertama yang mencapai garis akhir tanpa salah dialah pemenangnya.
Variasi Permainan :
Berpasangan, pasangan menangkap bola dengan tangannya atau raket untuk mencetak angka.
Permainan 3
Nama Permainan : Memukul Bola Ke Sasaran
Tujuan Permainan : Melatih kerja sama, dan akurasi pukulan
Bentuk Permainan :
Anak didik berpasang-pasangan (satu pemberi dan satu pemukul), lingkaran diletakkan di sekitar lapangan, setiap pasangan mempunyai bola yang sama. Pemberi harus membiarkan bola jatuh ke dalam lingkaran dan pemukul harus memukul bola ke arah sasaran. Pasangan pertama yang menyelesaikan rangkaian lingkaran tersebut maka merekalah yang menang. Murid bergantian posisinya.
Variasi Permainan :
Pukulan backhand dan volley. Satu pemberi satu pemukul
Nama Permainan : Membersihkan Lapangan
Tujuan Permainan : Melatih kerjasama, koordinasi serta kecepatan
Bentuk Permainan :
Terdiri empat anak didik (satu orang pemberi, satu pemukul, satu penjaga net, satu penjaga pagar). Pemberi memberikan bola kepada pemukul, penjaga berteriak ?kanan atau kiri, pendek atau dalam, tinggi atau rendah? dan pemukul harus memukul bola sesuai dengan yang diteriakkan sementara satu lagi menangkap bola dan memasukkannya ke dalam keranjang. Regu yang pertama menghabiskan bola dan memasukkan ke keranjang itulah yang menang. Anak didik bergantian posisinya.
Permainan 2
Nama Permainan : Servis dari Bawah Lengan
Tujuan Latihan : Melatih akurasi servis bawah lengan.
Bentuk Permainan :
Anak didik melakukan 10 pukulan servis bawah lengan dimulai dari dekat net dan bergerak mundur menjauhi net. Gunakan sasaran. Anak didik yang pertama yang mencapai garis akhir tanpa salah dialah pemenangnya.
Variasi Permainan :
Berpasangan, pasangan menangkap bola dengan tangannya atau raket untuk mencetak angka.
Permainan 3
Nama Permainan : Memukul Bola Ke Sasaran
Tujuan Permainan : Melatih kerja sama, dan akurasi pukulan
Bentuk Permainan :
Anak didik berpasang-pasangan (satu pemberi dan satu pemukul), lingkaran diletakkan di sekitar lapangan, setiap pasangan mempunyai bola yang sama. Pemberi harus membiarkan bola jatuh ke dalam lingkaran dan pemukul harus memukul bola ke arah sasaran. Pasangan pertama yang menyelesaikan rangkaian lingkaran tersebut maka merekalah yang menang. Murid bergantian posisinya.
Variasi Permainan :
Pukulan backhand dan volley. Satu pemberi satu pemukul
Peraturan Permainan Tunggal dan Ganda
Tunggal
Hitungan score adalah yang lebih dahulu mencapai 11 angka, jika terjadi 10 sama. Maka permainan diteruskan hingga selisih 2 (dua) angka, 11-13 dan seterusnya. Setelah mencapai angka 11 atau selisih dua, maka pemain berpindah tempat. Apabila terjadi score setnya satu sama maka diteruskan set terakhir. Di set terakhir pada angka 6, pemain berpindah tempat. Permainan diawali dengan servis yang dimulai dari garis belakang sebelah kanan. Harus masuk kotak menyilang. Jika servis pertama gagal dilakukan servis kedua. Jika kedua servis gagal maka angka diberikan untuk lawan servis. Berikutnya dimulai dari sebelah kiri, penerima harus mengembalikan servis lawan setelah bola memantul sekali, volly diperbolehkan setelah rally. Servis dilakukan bergantian antara pemain setiap dua angka. Jika servis menyentuh net lalu masuk, maka servis diulang.
Ganda
Dalam permainan ganda semua peraturan adalah sama, kecuali keempat pemain melakukan servis dua angka secara bergantian. Misalnya pemain A berpasangan dengan pemain B dan pemain C berpasangan dengan pemain D, yang pertama melakukan servis adalah pemain A dari sebelah kanan dan yang menerima adalah pemain C. setelah itu, servis lagi dari sebelah kiri yang menerima servis adalah pemain D. setelah pemain A selesai servis dengan mendapatkan dua angka, servis pindah ke pasangan pemain C dan D. Pemain C melakukan seperti yang dilakukan pemain A, dan seterusnya sampai salah satu pasangan mencapai angka 11 atau selisih dua angka. Untuk set terakhir sama seperti tunggal, pada angka 6 pindah tempat.
Tunggal
Hitungan score adalah yang lebih dahulu mencapai 11 angka, jika terjadi 10 sama. Maka permainan diteruskan hingga selisih 2 (dua) angka, 11-13 dan seterusnya. Setelah mencapai angka 11 atau selisih dua, maka pemain berpindah tempat. Apabila terjadi score setnya satu sama maka diteruskan set terakhir. Di set terakhir pada angka 6, pemain berpindah tempat. Permainan diawali dengan servis yang dimulai dari garis belakang sebelah kanan. Harus masuk kotak menyilang. Jika servis pertama gagal dilakukan servis kedua. Jika kedua servis gagal maka angka diberikan untuk lawan servis. Berikutnya dimulai dari sebelah kiri, penerima harus mengembalikan servis lawan setelah bola memantul sekali, volly diperbolehkan setelah rally. Servis dilakukan bergantian antara pemain setiap dua angka. Jika servis menyentuh net lalu masuk, maka servis diulang.
Ganda
Dalam permainan ganda semua peraturan adalah sama, kecuali keempat pemain melakukan servis dua angka secara bergantian. Misalnya pemain A berpasangan dengan pemain B dan pemain C berpasangan dengan pemain D, yang pertama melakukan servis adalah pemain A dari sebelah kanan dan yang menerima adalah pemain C. setelah itu, servis lagi dari sebelah kiri yang menerima servis adalah pemain D. setelah pemain A selesai servis dengan mendapatkan dua angka, servis pindah ke pasangan pemain C dan D. Pemain C melakukan seperti yang dilakukan pemain A, dan seterusnya sampai salah satu pasangan mencapai angka 11 atau selisih dua angka. Untuk set terakhir sama seperti tunggal, pada angka 6 pindah tempat.
PERATURAN KEJUARAAN MINI TENIS
A. Ketentuan Umum
1. Daerah yang berhak ikut Kejurnas Mini Tenis adalah daerah yang telah diperkenalkan Mini Tenis.
2. Setiap daerah wajib menyatakan keikutsertakannya secara tertulis kepada Panitia Kejurnas Mini Tenis paling lambat 1 (satu) bulan sebelum jadwal pertandingan.
3. Satu daerah dapat mengirimkan regu SD/TK yang telah menjuarai kejuaraan Mini Tenis di daerahnya. Peserta terdiri drai 3 orang putra, 3 orang putri dan satu orang guru pendamping.
4. Pendaftaran nama-nama pemain dikirimkan ke Panitia Kejurnas Mini Tenis paling lambat 1 (satu) bulan sebelum jadwal pertandingan oleh masing-masing daerah secara tertulis dengan menyertai nama, tanggal lahir, dilampiri pasfoto 3x4 sebanyak 3 lembar, dokumen asli yang dilegalisir oleh Kepala Sekolah atau pejabat yang berwenang. Membawa dokumen asli pada waktu pertandingan.
5. Usia pemain berusia maksimum 8 tahun pada waktu pertandingan.
6. Akomodasi dan penginapan ditanggung panitia.
B. Jenis Pertandingan Kejurnas Mini Tenis
1. Beregu
2. Tunggal Putra Perorangan
3. Tunggal Putri Perorangan
C. Peraturan Pertandingan
1. Peraturan pertandingan adalah peraturan Mini Tenis yang ditetapkan oleh PB Pelti.
2. Unggulan beregu berdasarkan hasil Kejurnas Mini Tenis sebelumnya.
3. Setiap regu terdiri dari sebanyak-banyaknya 6 orang (3 putra dan 3 putri) dan sekurang-kurangnya 4 orang (2 putra dan 2 putri).
4. Pemain boleh bermain rangkap (tunggal dan ganda) pada pertandingan beregu
5. Guru pendamping wajib menyerahkan daftar susunan pemain kepada Panitia 30 menit sebelum dimulainya pertandingan .
6. Pertandingan tidak menggunakan wasit, pemain menghitung sendiri dan diawasi oleh pengawas pertandingan.
7. Urutan Pertandingan beregu
a. Tunggal Putra
b. Tunggal Putri
c. Ganda Putra
d. Ganda Putri
e. Ganda Campuran
8. Pertandingan beregu menggunakan sistim setengah kompetisi dan dibagi beberapa pool. Juara dan runner up pool masuk babak kedua. Babak kedua sistem pertandingan akan disesuaikan dengan waktu yang ada.
9. Pada pertandingan perorangan, sistim yang digunakan adalah sistim gugur.
10. Daerah harus memasukkan daftar nama pemain perorangan kepada panitia satu hari sebelum final beregu dan diteruskan dengan undian.
11. Unggulan pada nomor perorangan dari pengamatan pertandingan beregu.
12. Ketentuan dan peraturan yang belum tertulis akan ditentukan kemudian oleh Panitia Kejurnas dan tidak dapat diganggu gugat.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda berkomentar,namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.