Natural, Informative And Educative

Natural, Informative And Educative
DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA YANG KE 75, SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA, MARHABAN YA MUHARRAM. SELAMAT MEMASUKI TAHUN BARU ISLAM 1442 H" Mohon maaf lahir batin

Minggu, 03 Oktober 2010

KEMAKSIATAN MAKIN MERAJALELA

Share

Alhamdulillah segala puji bagi Allah yg telah memberikan ni’mat Iman dan Islam kepada kita. Aku bersaksi tiada Tuhan yg wajib disembah kecuali Allah. Tiada sekutu baginya. Dialah yg memiliki kerajaan langit dan bumi. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad saw adl utusan Allah. Semoga shalawat dan salam selalu tercurahkan kepadanya serta shahabat dan kerabatnya dan orang-orang yg mengikuti jalan hidupnya. Kaum Muslimin rahimakumullah! Marilah kita berlomba-lomba menuju bertakwa kepada Allah SWT. Kita perbaiki dan tingkatkan iman dan takwa kita kepada Allah SWT krn keimanan dan ketakwaan adl senjata utama bagi kita sekalian kaum muslimin utk mencapai kemenagan di sisi Allah SWT. Islam adl agama yg sangat menentang kemaksiatan. Tetapi ironisnya di negeri yg ummat Islamnya terbesar di dunia ini aroma kemaksiatan justru terasa menyengat. Berbagai bentuk kemaksiatan dewasa ini terasa mengalami kenaikan yg membuat bulu kuduk berdiri. Di media massa baik di TV maupun di koran-koran berita kemaksiatan menjadi bagian penting yg tidak pernah hilang. Bahkan dari hari kehari semakin menjadi-jadi. Peredaran VCD porno dan minuman keras semakin gila-gilaan. Juga peredaran berbagai jenis narkotika. Belum lagi pembunuhan perampokan dan pejambretan pemerkosaan perjudian perkorupsian hingga pelacuran baik yg sembunyi-sembunyi maupun yg terang-terangan. Prostitusi misalnya baik yg terang-terangan maupun terselubung dari hari ke hari perkembangannya semakin membuat kita prihatin. Jumlah wanita tuna susila terus membengkak. Sebuah LSM perempuan di Surabaya memperkirakan jumlah WTS itu sekitar 650 ribu. Lebih sedihnya penjaja syahwat itu tidak cuma perempuan dewasa melainkan juga ABG . Prof. Dr. T Hull mengungkapkan dalam setahun prostitusi di Indonesia menghasilkan sekitar Rp 86 trilyun. Jumlah tersebut dihitung dari penghasilan sekitar 72.000 WTS se-Indonesia ditambah pajak berbagai tempat hiburan malam seperti bar dan diskotik. Dan yg sangat cukup mengejutkan sebagaian dana tersebut menjadi bagian penting dari pemasukan PAD dalam tiap daerah. Tak heran bila tiap kali upaya pemberantasan tempat hiburan dan lokalisasi pelacuran sering mengalami jalan buntu. Sementara menurut catatan Prof Dr. Soeroso Imam Zazuli selama tahun l999 omzet prostitusi mencapai Rp 919 milyar. Jumlah omzet itu kata Dekan Fakultas Ekonomi Unair Surabaya meliputi lokalisasi Kramat Tunggak dan Ancol Saritem Sunan Kuning Sanggrahan dan Pasar Kembang dan Kremil Bangunrejo Dolly . Menurut Soeroso angka tersebut hanya diambil dari tarif Rp 50-Rp75 ribu. Bayangkan seberapa besar jika semua tarif dapat diperhitungkan. Itu baru tentang prostitusi belum lagi masalah korupsi. Ketua BPK Satrio B. Joedono dalam pidato penyerahan hasil pemeriksaan semester I tahun 2000 di hadapan sidang paripurna DPR yg lalu menyebut jumlah yg tidak main-main. Kebocoran APBN tahun anggaran l/ mencapai Rp 165850 triliun. Angka-angka tersebut belum termasuk penyalahgunaan pengelolaan dana non APBN tahun anggaran / yg juga disimpangkan beberapa instansi pemerintah. Total jenderal uang negara yg diselewengkan kuroptor tersebut sebanding dgn jumlah Produk Domestik Bruto Nasional tahun 1999 yg jumlahnya sekitar 397 trilyun rupiah. Belum lagi minuman keras dan narkoba angka-angkanya jika kita mau menghitungnya juga membuat kita mengurut dada. Belum lagi berbagai kemaksiatan yg lainnya. Kaum muslimin rahimakumullah!Terhadap segala kemaksiatan itu pemerintah tak mampu berbuat banyak. Tidak heran jika seorang ustad Hud A Musa M.A. Kepala Pesantren Persis Putra Bangil berani menyatakan bahwa pemerintah diuntungkan dgn bisnis kemaksiatan itu. Filsafat pembangunan bangsa Indonesia itu masih menganut materialistis-kapitalis. Apakah dgn alasan pemasukan itu kemudian pemerintah tidak berniat sungguh-sungguh memberantas kemaksiatan? Apakah dgn alasan negara masih miskin dan membutuhkan banyak dana kemudian memakumkan merajalelanya kemaksiatan?Justru dgn memungut pajak hasil kemaksiatan yg kemudian didistribusikan kepada masyarakat akan berdampak kepada perilaku masyarakat yg sulit dikendalikan. Tak heran puncak dari ketidakterkendaliannya masyarakat dapat terjadi seperti pada Mei tahun yg lalu tat kala Suharto masih menjadi Presiden. Juga betapa sulitnya aparat mengatur anak-anak pelajar kota bahkan sampai ke pinggiran yg sering kali saling berkelahi tawuran dan akhirnya sampai kepada saling membunuh. Semua itu tidak bisa lepas dari dampak kemaksiatan yg telah diperingatkan oleh Rasulullah agar para orang tua tidak memberi makanan dan minuman haram kepada anaknya sebab anak tersebut bakal menjadi anak nakal. Bangsa yg mayoritas beragama Islam ini telah melupakan sebagian perintah-perintah agamanya hingga menghadapi kemaksiatan seolah tak berdaya. Negara memiliki pasukan penegak kebenaran yg banyak tetapi mereka tidak cakap mengerjakan pekerjaannya jika dihadapkan kepada dunia materialisme. Imam Al Ghazali dalam Ihya-nya menyatakan“Setiap sesuatu yg dibangun dari barang haram maka hasilnya adl neraka.” Bahkan dalam sebuah hadist Rasulullah pernah meminta para sahabat utk menghancurkan Masjid Dziror di Madinah. “Hancurkan dan jangan pernah dipakai lagi masjid ini” kata Rasulullah. Mengapa Rasulullah sampai berbuat demikian? Penyebabnya tidak lain krn masjid tersebut dibangun dari barang haram. Untuk apa ratusan ribu orang sebagai aparat penegak hukum digaji tiap bulan dgn menggunakan uang rakyatnya yg sebagian besar adl ummat Islam tetapi mereka tidak mampu berbuat banyak utk mengikis kemaksiatan dan kemungkaran sebagaimana yg didamabakan ummat Islam. Mereka memakan uang dari hasil keringat sebagian besar ummat Islam tetapi mereka justru menangkapi tokoh-tokoh Islam yg nyata-nyata adl berjuang demi tegaknya hukum-hukum kebenaran yg Allah turunkan. Ironis memang ketika muncul tokoh-tokoh vokal yg menyuarakan pemberantasan kemaksiatan malah dianggap sebagai kelompok Islam keras militan bahkan dianggap teroris. Apalagi dgn adanya permintaan “sang adi kuasa yg nakal” AS mengharapkan Indonesia bebas dari kelompok Islam yg kokoh dgn agamanya. Mereka tangkap orang-orang vokal yg berhaluan menyimpang dari pemerintah kemudian mereka penjara. Sesungguhnya pemerintah menganggap orang-orang vokal akan menghalangi bahkan membahayakan kedudukannya sebagai penguasa. Para penguasa tidak peduli benar atau salah yg penting kekuasaan tetap ada dalam genggamannya. Sungguh mereka tokoh-tokoh vokal penegak kebenaran dgn organisasinya masing-masing yg terbuka tidak sembunyi-sembunyi menyerukan amar ma’ruf nahi munkar. Mereka menghendaki negeri ini terhindar dari merajalelanya berbagai kemaksiatan. Mereka menghendaki kehidupan yg penuh nilai-nilai akhlakul karimah. Mereka tentunya juga lbh mencintai kedamaian. Akan tetapi jika mereka mencium bau kemaksiatan maka jiwanya ingin rasanya menghancurkan kemaksiatan itu dgn tangannya. Sungguh kita orang-orang yg beriman mencemaskan keadaan seperti ini. Bila segala kemaksiatan dibiarkan berkembang terus jangan-jangan Allah bakal mengirimkan azabnya. Sebab Allah telah memperingatkan melalui Al-Qur’an bila kaumnya mendustakan ayat-ayatnya maka siksaanlah yg bakal dialami kaum tersebut Kaum muslimin rahimakumullah!Al-Qur’an telah banyak menceritakan kaum suatu negeri dimusnahkan Allah lantaran mereka durhaka kepada Pencipta dan Rasul-Nya serta berlaku maksiat. Ummat Nabi Nuh a.s. misalnya mereka ditenggelamkan oleh Allah dgn mengirim air bah. Dalam Surat Saba’ juga diceritakan hal sama. Negeri Saba’ dikenal subur dan makmur sehingga rakyat hidup berkecukupan bahkan mewah. Namun kemakmuran itu menyebabkan mereka ingkar kepada Allah yg telah melimpahkan ni’mat kepada mereka. Allah kemudian menimpakan azab kepada mereka berupa sailul `arim banjir yg besar . Akankah kita mengalami nasib sama dgn mereka? Semoga saja tidak. Tetapi melihat bencana yg datang bertubi-tubi yg dialami oleh Indonesia sekarang ini kita pantas was-was. Mengutip pernyataan ustad Syaichu anggota Dewan Syura Hidayatullah bila melihat kondisi riil Indonesia sekarang ini sebenarnya sudah cukup alasan Allah menimpakan azabnya. Bahkan kalau dalam tataran menegakkan nilai-nilai dasar membangun negara sebenarnya kita sudah layak hancur sejak ditolaknya “Piagam Jakarta” sebagai dasar konstitusi kita. “Sejak dicoret tujuh kata itulah sebenarnya kita sudah menandatangi tanggal kematian bagi bangsa Indonesia sendiri.” Kaum muslimin rahimakumullah!Marilah kita berdo’a dan berupaya utk mencegah azab Allah Yang Maha Keras siksa-Nya. Selain tobat pertama adanya pembenahan tauhid kepada ummat Islam termsuk didalamnya pelurusan kembali pemikiran tauhid para alim ulama. Kedua berfikir secara adil tidak menuruti nafsu dan kepentingan diri serta kelompok. Dan ketiga menumbuhkan kesucian diri. Maksudnya hindari seluruh kepentingan yg merusak diri itu dgn perbuatan yg baik adil dan jujur. Ketiga hal itu harus diprogramkan dgn secara sistematis dan integratif.. Sumber: Diadaptasi dari Aroma Kemaksiatan Kian Menyengat Hidayatullah Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar,namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.