Natural, Informative And Educative

Natural, Informative And Educative
DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA YANG KE 75, SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA, MARHABAN YA MUHARRAM. SELAMAT MEMASUKI TAHUN BARU ISLAM 1442 H" Mohon maaf lahir batin

Sabtu, 17 Desember 2011

Kedewasaan adalah Proses.. Bukan Tujuan

Share

   Banyak orang yang berusaha untuk merubah perilaku dan kebiasaan agar jadi lebih dewasa, namun terkadang melupakan apa itu hasil kedewasaan… ada sebagian orang yang berubah menjadi dewasa atas dasar seseuatu… misalnya demi orang yang di cintai… dan cara yang seperti ini sangat manjur.. pasti berhasil.. dalam waktu singkat kita sudah bisa merubah semua kebiasaan, misalnya boros.. merokok… pemales… gak suka dandan… dll… nah hal itu terkesan terlalu cepat dan singkat.. itulah yang membuat semua perubahan yang terjadi bukan sebagai hikmah yang bisa di jadikan pedoman nantinya saat ada keinginan untuk kembali melakukan kebiasaan itu… karna dengan seperti itu, kita tidak menjadi diri kita sendiri.. kita hanya ingin terlihat sempurna di mata mereka.. aku menjalani hal itu lebih dari 2 tahun.. menjadi seorang yang sempurna dimatanya.. namun secara perlahan, aku mulai menghianati itu.. hal2 yang sudah berubah secara perlahan kembali seperti semula.. dan pastinya itu tanpa sepengetahuannya… dan semakin lama akhirnya rasa itu berontak… dan membuat semua kesepadanan itu menjadi bertolak belakang.. alhasil.. berakhir dengan perpisahan… padahal sepanjang perjalan sudah sangat banyak hal yang terjadi… pengorbanan.. pertengkaran… kesedihan… dan kebahagiaan… aku menyesali itu semua.. dan semoga saya adalah orang terakhir yang menyesali hal itu… jika mencintai orang lain… jangan membuat kita melupakan diri kita sendiri.. tp bukan berarti kita hanya mikirin diri sendiri (egois). seperti pepatah ” JANGAN PERNAH MENDALAMI HATI SESEORANG JIKA HANYA AKAN MEMBUATNYA KECEWA”…. belajar dari pengalaman… semua itu membawa ku dalam satu semangat dan penyesalan dan sampai hari ini masih seimbang… that’s LOVE.
        Mungkin tak pernah terbesit dalam pikiran kita bahwa kita ada di dunia sebenarnya adalah sebuah pilihan. Ya, pilihan kedua orang tua kita bahwa mereka memilih untuk melahirkan kita ke dunia. Pikirkanlah jika saat itu orang tua kita memilih untuk tidak melahirkan kita ke dunia, mungkin tidak akan ada kita sampai saat ini.
Setiap proses kehidupan pun terdapat beberapa pilihan yang akan menghadapi kita. Dan kita sebagai manusia yang diberikan Allah akal dan pikiran tentunya wajib memilih dari salah satu pilihan tersebut. Namun, terkadang hal inilah yang sering tanpa kita sadari bahwa sebenarnya kita telah membuat beberapa pilihan dalam hidup kita. Terkadang malah ada beberapa penyesalan yang sering kita keluhkan dalam hidup kita. Padahal, setiap proses kehidupan yang terjadi dalam hidup kita sebenarnya adalah sebuah keputusan yang telah kita ambil sendiri dari pilihan yang ada. Namun, terkadang kita lupa akan konsekuensi, amanah, serta tanggung jawab dibalik setiap keputusan yang telah kita ambil tersebut.
Menjadi dewasa adalah sebuah pilihan. Hal ini tidaklah salah. Bahkan sangat tepat. Setiap orang pasti akan mengalami sebuah proses pertambahan umur. Nah, disitulah ujian itu sebenarnya datang. Ujian dalam bentuk sebuah pilihan yang terkadang tidak kita sadari sebelum orang lain yang akan menyadari kita. Ya, dalam pertambahan umur tersebut sebenarnya seseorang telah diberikan oleh Allah pilihan, akankah dia menjadi orang yang lebih dewasa lagi ataukah dia akan tetap menjadi orang yang sama seperti sebelumnya (belum dewasa). Mungkin sebelum lebih dalam menyelaminya, lebih baik jika kita mengetahui sebenarnya apakah makna kata "dewasa" itu. Dewasa dalam Islam adlah keadaan dimana seseorang telah dapat membedakan dan memilih mana hal yang benar dan mana hal yang salah. Namun, dalam ilmu psykologi, ada beberapa tambahan kategori dimana sesorang sudah dapat dikatakan telah dwasa atau belum. Diantaranya, orang tersebut jika diberikan sebuah tanggung jwb dia akan menjalankannya dengan sungguh-sungguh, tidak mengharapkan sesuatu yang hanya bersifat semu semata, dapat mengontrol emosi yang membara, dan lainnya yang masih banyak lagi. Dewasa bukanlah sebuah karakter manusia. Tapi merupakan sebuah proses hidup yang pasti akan dijalani dan dilalui oleh setiap manusia. Namun, yang membedakannya adlah setiap orang akan mengalami fase dewasa yang berbeda-beda, artinya ada beberapa orang yang mengalami proses dewasa yang terlalu cepat, disisi lain ada juga orang yang terlambat mengalami proses kedewasaan. Mengapa hal ini bisa terjadi?. Hal ini bisa terjadi karena bebrapa faktor. Salah satunya adalah faktor lingkungan, keluarga, dan masa lalu. Faktor linkungan sekitar yang banyak terdiri dari orang-orang yang belum dewasa dapat membuat seseorang terpengaruh menjadi bersikap tidak dewasa. Faktor keluarga yang selalu tidak pernah memberikan kepercayaan dapat pula menjadi faktor ketidakdewasaan seseorang. Sedangkan faktor masa lalu disini, maksudnya adalah ada beberapa bagian dari proses atau massa kehidupan yang terlewati secara tidak sempurna atau dapat dikatakan ada ketidakpuasan(merasa kurang) melewati proses kehidupan tersebut. Contohnya adalah seseorang yang masih bertingkah laku seperti anak-anak. Menurut beberapa sumber, orang seprti ini memiliki bagian-bagian masa lalu yang hilang. Walaupun, ada beberapa orang yang menganggapnya bahwa itulah karakter dari orang tersebut. Dalam artikel ini saya berusaha untuk tidak menghakimi beberapa karakter orang. Namun, disini saya hanya berusaha untuk mengajak kita saling intropeksi diri akan siapakah diri kita ini dan proses kehidupan apa yang seharusnya terjadi dalm setiap batasan umur kita. Hal ini penting, karena seharusnya dan sudah barang tentu ada beberpa planning yang akan kita hadapi dan telah menjadi impian kita dalm hidup ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar,namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.