Banyak cara untuk meningkatkan mutu pendidikan. Salah satunya, meningkatkan mutu guru. Guru adalah salah satu komponen penting dalam proses belajar mengajar di sekolah. Pertanyaannya, bagaimana meningkatkan mutu guru ?
Banyak cara untuk meningkatkan mutu guru. Salah satu cara terbaik, adalah memotivasi guru agar terus belajar. Mengapa ? Karena, pengetahuan yang dimilikinya akan terus berkembang. Jangan pernah sekalipun, guru merasa sudah pintar, apalagi sok pintar. Mengapa ? Karena, guru akan merasa tidak perlu lagi belajar. Pengetahuannya akan menjadi beku, dan tidak berkembang sama sekali.
Malasnya guru dalam belajar, tentu akan berpengaruh secara langsung terhadap mutu pendidikan secara keseluruhan. Mutu pendidikan, salah satunya, memang sangat ditentukan oleh mutu pembelajaran guru. Kekalahan mutu siswa Amerika Serikat dari siswa Jepang pada acara Kontes Internasional Matematika dan IPA (1995), adalah dikarenakan faktor ini pula. Bahwa pendidikan di Amerika belum memiliki sebuah sistem yang menjamin terjadinya proses peningkatan mutu pembelajaran guru yang berlangsung secara terus-menerus dan berkelanjutan.
Kompasiana, Cara Praktis Belajar
Lantas, adakah cara praktis yang dapat dilakukan oleh guru dalam meningkatkan mutu pembelajarannya ? Menurut saya, Kompasiana adalah tempatnya. Sebagai media sosial terbesar di Indonesia, Kompasiana merupakan alternatif cara paling praktis untuk meningkatkan mutu guru. Ikutlah secara aktif sebagai Kompasianers (anggota Kompasiana), dengan rajin membaca tulisan yang ada dan sesuai, serta memposting tulisan sendiri.
Mengapa ? Karena, di Kompasiana, guru akan memperoleh tambahan pengetahuan setiap hari. Guru, pun akan terangsang untuk menuliskan pengetahuan yang dimilikinya untuk berbagi. Pengakuan sejumlah guru atau bukan guru yang baru bergabung beberapa hari saja di Kompasiana, cukup mewakili akan efektifitas Kompasiana sebagai media pembelajaran bagi mereka.
Perlu, Cara Mengajar Menarik
Kemampuan berfikir yang beku dan pengetahuan yang stagnan adalah awal dari penurunan mutu guru secara nyata. Dalam mengajar, guru akan menjadi pengajar berjenis copy paste dari teks yang ada di buku saja. Mengajar akan menjadi tidak menarik dan membosankan bagi siswa yang mengikutinya. Mengapa ? Karena, cara mengajar guru akan cenderung ketinggalan zaman (out of date) dan menjadi tidak kontekstual (out of context).
Agar cara mengajar itu menarik, maka pengetahuan guru haruslah terus berkembang. Cara berfikirnya haruslah terus dinamis. Tidak monoton dan terkesan sudah basi. Tentu, siswa tidak akan menyukai dengan cara mengajar guru seperti ini. Guru harus lebih mampu menghadirkan cara mengajar yang lebih variatif. Cara mengajar yang tidak berputar-putar saja di sekitar teks yang ada di buku pelajaran. Diperlukan, cara mengajar guru yang mampu mengajak siswa pada alam kekinian, mampu merangsang siswa untuk berfikir dan mau untuk menanggapi.
Selamat Hari Guru (PGRI)
Semoga, jelang Hari Guru dan HUT Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) esok, makin banyak saja guru yang mau terus belajar. Salah satunya, adalah dengan cara menjadi anggota Kompasiana secara aktif, dengan selalu membaca tulisan dan memposting hasil tulisan sendiri. Belajarlah terus, sahabat guruku. Majulah terus, karena Anda penentu mutu generasi yang akan datang. Selamat Hari Guru dan HUT PGRI Tahun 2011!
Demikian, terima kasih
Salam Persahabatan
1 komentar:
Semangat untuk berbagi ok banget.... mungkin soal pencantuman sumber tulisan atau nama penulis asal prlu dibiasakan.... jika mmg berasal dari salinan...
Teruslah sharing di dunia maya....
salam persahabatan :)
Posting Komentar
Silahkan anda berkomentar,namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.