Natural, Informative And Educative

Natural, Informative And Educative
DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA YANG KE 75, SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA, MARHABAN YA MUHARRAM. SELAMAT MEMASUKI TAHUN BARU ISLAM 1442 H" Mohon maaf lahir batin

Rabu, 08 Februari 2012

Muhammad; Pribadi Mulia & Teladan Agung

Share

Rasulullah Muhammad SAW seorang Quraisy yang paling baik nasabnya,yang paling terhormat dari jalur ayah dan ibunya, dan yang paling terpercaya di kaumnya.

Beliau terlahir dari rahim seorang ibu bernama Siti Aminah, seorang ibu yang penyayang dan peduli yang kelak akan membawa pengaruh besar dalam kehidupan Muhammad SAW. Beliau terlahir dalam keadaan yatim, namun hal itu tidak menjadikan pribadi beliau menjadi lemah. Semenjak kecil oleh sang ibu Rasulullah SAW dititipkan pada ibu susuan, yang bernama halimah dari klan bani sa’ad. Kurang lebih selama 5 tahun beliau di asuh oleh halimah. Dan pada saat itulah keajaiban-keajaiban pada diri rasullah satu persatu mulai muncul.
Dalam sirah ibnu hisyam diceritakan, Halimah bin Abu Dzuaib As-Sa'idah ibu susuan Rasulullah SAW berkisah. Saat dalam asuhan Aminah, Muhammad SAW sudah mampu berbicara secara fasih walaupun usia beliau belum genap 9 bulan dan pada saat usia beliau menginjak 2 tahun beliau telah berjalan dengan tegap. Dan pada suatu ketika, ketika beliau dan saudara sesusuan beliau menggembalakan kambing di belakang rumah, tiba-tiba saudaranya berlari kerumah lalu bercerita "Saudaraku dari Quraisy di ambil oleh 2 orang yang berpakaian putih, kemudian keduanya membaringkannya, membelah perutnya, dan menyambuknya", seketika itu Halimah dan suaminya menghampiri Rasulullah dan menemukannya berdiri dalam keadaan pucat.

Lalu Halimah menanyakan kepada beliau apa yang terjadi, Sang Muhammad manjawab "Dua orang berpakaian putih datang kepada ku,kemudian keduanya membaringkanku,membelah perutku,lalu mencari di dalam perutku sesuatu yang tidak aku ketahui". Setelah kejadian itu Halimah merasa khawatir dan berniat mengembalikan Rasulullah pada ibu kandungnya di mekkah, lantaran khawatir dengan kesehatan beliau.

Sesampainya di mekah dan bertemu dengan ibunda Rasulullah, Siti Aminah, Halimah menyampaikan maksud kedatangannya dan menceritakan perihal kejadian yang dialami Rasulullah. Namun hal itu tidak serta merta membuat Aminah langsung menerima permintaan Halimah. Lalu Aminah meyakinkan pada halimah bahwa anak yang menjadi susuannya sekarang itu bukanlah anak biasa, lalu ia berkisah tentang kejadian yang di alaminya saat mengandung Rasulullah. "Ketika aku mengandungnya, aku melihat sinar keluar dari perutku kemudian karena sinar itu aku bisa meliaht istana-istana Busra, daerah di syam menjadi bercahaya. Demi Allah aku belum pernah melihat kandungan yang lebih ringan dan lebih mudah dari dia. ketika aku melahirkannya, ia meletakkan tangannya ketanah dan kepalanya menghadap ke langit".

Kemulyaan Rasulullah pun telah di akui oleh kaumnya sendiri, beliau dikenal sebagai orang yang paling jujur dan paling bagus akhlaqnya. Ketika beliau diasuh oleh pamanya, beliau telah di didik untuk berdagang dengan ikut berdagang ke negeri syam. Sehingga suatu saat, seorang saudagar kaya dan terhormat nasabnya, Siti Khadijah, mendengar keagungan akhlaq beliau, kebenaran tutur kata beliau dan sifat amanah yang tersemat pada beliau, membuat khadijah meminta Rasulullah menjualkan barang dagangannya ke syam dengan ditemani budak laki-lakinya yang bernama maisarah dan akan menggajinya dengan gaji dua kali lipat dari biasanya. Rasulullah SAW pun menerima tawaran itu, dan beberapa lama kemudian Khadijah meminta Rasulullah untuk menikah dengannya lantaran kekaguman Khadijah pada keagungan akhlaq Rasulullah.

Tidak hanya sampai disitu, keindahan akhlaq beliau pun telah menjadikan beliau sebagai orang yang dipercaya oleh kaumnya untuk menyelesaikan pertikaian diantara mereka dalam peletakan hajar aswad di bangunan ka'bah. Di kisahkan dalam sirah Ibnu Hisyam, suatu saat ketika terjadi pertikaian pada kaum Quraisy tentang siapa yang akan meletakkan batu hajar aswad mereka bersepakat untuk berunding di masjidil haram kemudian orang tertua di kalangan Quraisy yang bernama Abu Umayyah berkata "Serahkan penyelesaian konflik kalian ini pada orang yang pertama kali masuk ke masjid”.

Mereka pun menuruti perkatan Abu Umayyah, dan Rasullullah SAW menjadi orang yang pertama kali masuk ke dalam masjid. ketika mereka melihat Rasulullah SAW sudah berada di dalam masjid mereka berkata "kami ridha terhadap orang terpercaya ini".

Dan pernah setelah beliau diutus menjadi Rasul, Rasulullah  berkisah tentang pejagaan Allah terhadap diri beliau melalui sebuah sabdanya “Pada masa kecilku, aku bersama anak-anak kecil Quraisy mengangkat batu untuk satu permainan yang biasa di lakukan anak-anak. Semua dari kami telanjang dan meletakkan bajunya di pundaknya (sebagai ganjalan untuk memikul batu). Aku maju dan mundur bersama mereka, namun seseorang yang belum pernah aku lihat sebelumnya menamparku dengan tamparan yang amat menyakitkan. Ia berkata, 'kenakan pakaianmu', kemudian aku mengambil pakaianku memakainya. Setelah itu aku memikul batu di atas pundakku dengan tetap memakai pakaian dan tidak seperti teman-temanku”

Melalui Sirah beliau Muhammad SAW ini dapatlah kita pahami, bahwa beliau memang telah dipersiapkan oleh Allah semenjak kecil untuk menjadi pemimpin besar bagi umat manusia. Dengan pendidikan dan lingkungan yang telah menjadikan pribadi beliau sebagai pribadi yang tangguh dan berakhlaq mulia. Beliaulah manusia paling agung akhlaqnya bahkan sebelum menjadi Rasul pun, sudah tersemat pada diri beliau gelar Al Amin (yang terpercaya).

Dan kita pahami pula bahwa Allah telah menyiapkan beliau untuk menjadi Rasul dengan menjaga pribadi beliau,mensucikan hati beliau,dan menjaga perangai beliau,yang menunjukan bahwa untuk mengemban risalah islam yang agung ini sangat diperlukannya pribadi-pribadi yang tangguh dan baik perangainya,bukan mereka yang buruk perangainya. Islam adalah mulya dan hanyalah orang-orang mulyalah yang ada di dalamnya.

Sehingga dalam meraih kepemimpinan dakwah kampus pun tidak bisa dipungkiri perlu adanya para pejuang-pejuang dengan pribadi yang kokoh lagi agung akhlaqnya, dan merekalah kaum muslim. Maka sudah selayaknya bagi setiap aktivis dakwah kampus yang cemerlang cara berfikirnya, tajam daya nalarnya dan kritis terhadap isu-isu di sekitarnya menghiasi setiap aktivitasnya dengan keagungan ajaran islam.

Mereka adalah ahli ibadah pada malam hari dan pejuang yang ulung pada siang hari. Mereka selalu menjaga pandangannya, amanah, benar perkatannya hingga pertolongan Allah pun akan menghampiri mereka, Sehingga hati-hati yang keras pun akan luluh dan tunduk pada keagungan ajaran islam,lantaran perangai agung para pengembannya. Dan pada akhirnya kepemimpinan dakwah kampus pun akan dapat di raih guna menyampaikan risalah islam dan mengembalikan kehidupan yang islami. 
(Oleh Firdaus, BKLDK )

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar,namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.