Dibalik semarak penyambutan hari ulang tahun kemerdekaan RI ke 66, fakta yang tak terbantahkan adalah kemerdekaan belum sepenuhnya dialami rakyat. Sesungguhnya yang benar-benar merdeka adalah negara Indonesia. Indonesia sudah merdeka dari tangan penjajah. Kita tidak lagi dijajah Belanda juga Jepang.. namun sebagian warga negara Indonesia belum merasakan kemerdekaan yang sesungguhnya. Bahkan, sebenarnya banyak warga Indonesia yang masih hidup dalam kemiskinan dan keterisolasian.
Merdeka? Upss...tunggu dulu. Ya, kemerdekaan bagi rakyatnya, tidak terasa aromanya. Hanya segelintir rakyat saja yang telah merasakan hakekat merdeka, terlepas dari penindasan dan penjajahan. Mereka yang punya kedudukan, punya kekuasaan, punya banyak uang. Merekalah yang telah meneguk dengan serakah kemerdekaan ini. Mereka tidak akan merasakan lagi adanya penjajahan, penindasan, perampasan ataupun kekejaman penjajah. Mereka sudah bebas melakukan segala. Mereka bebas hidup, bebas berbuat, bebas mengatur, bebas berkolusi, bebas korupsi, bebas menindas sesama, dan bebas mempermainkan hukum.
Fakta ini memang ada dihadapan kita. Lihatlah wajah mereka berbinar-binar, mereka terlihat sibuk mengekspresikan kebahagiaan, Lomba-lomba mereka gelar dengan kelebihan uang dan makanan. Hiburan-hiburan ditampilkan meriah dan mahal. Tak peduli uang rakyat yang dihamburkan. Bahkan tak jarang pejabat yang berani berkorban membakar uang rakyat dengan membelanjakannya untuk pesta kembang api yang spectakuler. Sesungguhnya sebuah negara pantas disebut merdeka jika di dalamnya setiap orang sungguh merdeka dari kebutuhan, kemiskinan (freedom from needs or want), merdeka dari ketakutan (freedom from fear), merdeka untuk beribadah (freedom of every person to worship God), dan merdeka untuk berpendapat dan berekspresi (freedom of speech and expression).
Padahal sebagian rakyat kita masih banyak yang belum tahu bagaimana rasa manisnya kemerdekaan. Bahkan mereka lupa kapan hari kemerdekaan itu. Mereka tidak bisa menikmati berbagai hiburan, atau perlombaan yang disajikan. Mereka tidak akan bisa khusuk upacara dan menghormat bendera. Mereka justru masih disibukan dengan usaha mencari sesuap nasi. Mereka masih sibuk memikirkan apakah esok anak dan istri dirumah mendapat makanan. Lihatlah, para kaum miskin, para pengangguran dan korban-korban gusuran..
Peringatan ulang tahun kemerdekaan RI ke-66 yang kita peringati pada hari ini yang bertepatan pula dengan bulan puasa Ramadhan(bulan penuh rahmat dan ampunan), sesungguhnya moment yang tepat, bagi para penguasa negeri ini untuk merefleksi diri. Jurang pemisah yang ada di masyarakat kita saat ini sudah sangat mengangah. Tidak hanya perbedaan antara si mikin dengan yang si kaya saja. Tetapi antara orang yang sudah merdeka dengan mereka yang belum merdeka. Semoga moment ini dapat membuka mata hati para penguasa yang ditangannya tergantung nasib jutaan rakyat Indonesia yang mendambakan kemerdekaan yang sesungguhnya. MERDEKA!!!!
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda berkomentar,namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.